Mohon tunggu...
Dendi SwaranDanu
Dendi SwaranDanu Mohon Tunggu... Seniman - sanghana

kenapa saya menulis ? ini sebuah pertanyaan klasik yang sering dipertanyakan bagi mereka penulis, bahkan untuk saya yang ingin memulai. ini zaman penyebaran ide dimana-mana orang pada sadar untuk menyebarkan apa yang mereka tau. orang akan menyebarkan apa yang mereka punya dan orang akan menyebarkan apa karya mereka.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Abu dan Ceklah

28 Januari 2021   12:43 Diperbarui: 28 Januari 2021   12:57 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Abu/Ceklah : ninja?

Jupri      : iya, dulu di gunung Seulawah banyak perampok-perampok yang menargetkan mobil besar yang membawa barang-barang, kemudian perampok tersebut naik kemobil dan melemparkan barang-barang tersebut kebawah.

Abu        : untuk apa hal itu dilakukan?

Jupri      : dijuallah.

Ceklah  : kalau kamu tinggal di Peunayong kenak tsunami?

Jupri      : ketika gempa pertama terjadi saya langsung lari, saya sempat ngopi ketika itu karena sangking capeknya. (Abu dan Ceklah saling berpandangan)

Abu/Ceklah : mana sempat ngopi Jupri....ini tsunami...tsunami...

Abu        : mana ada warkop yang buka ketika tsunami....

Jupri      : oh..ya... waktu itu aku ngopi di lambaro

Ceklah  : yang tidak tau lambaroe, itu 10 km dari kota Banda Aceh (kepada penonton)

Abu mencolek Ceklah menunjuk kerah Jupri yang ngomong sendiri.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun