Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Aida Fuady: Antara Dubber, Teater dan Pentas Tari

30 Oktober 2023   23:46 Diperbarui: 30 Oktober 2023   23:49 2507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puluhan tahun menjadi Dubber, Aida sudah menjadi seorang pengisi suara di berbagai karakter. (Foto: Pribadi)

Jakarta - Aida Fuady merupakan sosok perempuan Indonesia yang memiliki kemampuan multi talenta. Adapun kemampuan dari istri Aktor Teuku Rifnu Wikana ini antara lain, menjadi pengisi suara atau Dubber, pemain teater dan juga seorang penari tradisional.

Aida mengaku, dari kemampuannya yang multi talenta itu satu sama lain saling terkait. Sebagai seorang Dubber misalnya, ia mempelajarinya terlebih dahulu lewat dunia teater.

Menjadi Dubber disela menari atau latihan teater. (Foto: Pribadi)
Menjadi Dubber disela menari atau latihan teater. (Foto: Pribadi)

"Sebagai narator saya belajar banyak dari berteater sejak kecil dan baca puisi. 30 piala di tangan. Dari juara teater, juara puisi sampai juara baca cerpen Betawi. Media teater dan narator kan berbeda, karena itu jelas ada tekhnik berbeda. Dan itu dipelajari secara otodidak. Learning By doing." ujar Aida belum lama ini.

Dalam karirnya sebagai Dubber,  Aida mengaku mulai menjajaki profesi tersebut sejak berusia remaja dan bayaran pertamanya pun nyaris membuatnya ingin mundur lantaran terlalu kecil.

Menjadi dubber bisa dilakukan dimanapun. (Sumber foto: Pribadi)
Menjadi dubber bisa dilakukan dimanapun. (Sumber foto: Pribadi)


"Pertama sebagai penyulih suara di SCTV Studio Sa'ari Kebun Jeruk, Jakarta Barat. Usia saya saat itu baru 18 tahun, dengan gaji bulanan. Sementara mulai dubbing di Studio Arvisco, Rawamangun, Jakarta Timur, saat masih SMA dengan gaji pertama Rp 130 ribu. Karena perannya hanya sedikit. Banyakan lewatnya. Sempat mau mundur. Karena mikir kecil banget gajinya." kata ibu satu anak ini mengenang.


Sebagai Dubber yang sudah berpengalaman, Aida mengaku memang tak mudah menjadi seorang pengisi suara. Ada beberapa syarat yang harus dilalui sampai dirinya bisa berada pada posisi dimana seorang Dubber itu dapat menyesuaikan suaranya dengan suara aslinya.

Aida Fuady dalam sebuah pentas tari. (Sumber foto: Pribadi)
Aida Fuady dalam sebuah pentas tari. (Sumber foto: Pribadi)

"Nggak mudah ya jadi Dubber. Mesti mengejar lypsinc dengan tepat. Menyesuaikan suara asli dan suara kita. Sekaligus mengejar emosi dan intonasi." lanjutnya.

Nyaris ingin mundur sebagai Dubber karena sangat sulit, memang tak Aida dipungkiri. Untungnya ia berada dalam lingkungan keluarga yang mendukung karir, sehingga niat untuk mundur pun urung dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun