Karena dengan adanya terminal bayangan seperti di Pondok Pinang itu, sang Dewan juga menduga akan ada cluster baru dari Covid-19 ini. Hupaima pun dibuat meradang dengan tudingan itu.
Hupaima melanjutkan, keberadaan agen bis AKAP Pondok Pinang ini merupakan lokasi dimana jika ada bis yang masuk, penumpang sudah bisa langsung naik dan bis langsung jalan.
"Jadi tidak ada itu yang namanya penumpukan penumpang yang katanya tempat ini bisa  jadi cluster Covid-19. Di sini kita menerapkan protokol kesehatan seperti cuci tangan, memakai masker, menjaga jarak. Setiap PO juga memperhatikan prokes di dalam bis mereka. Kita juga pasang spanduk di depan bahwa kawasan ini wajib memakai masker," imbuh Hupaima.
Selaku pengelola, Hupaima menegaskan jika pada prinsipnya seluruh agen bis AKAP di Pondok Pinang akan mengikuti arahan pemerintah mengenai pelarangan mudik pada tanggal 6 sampai 17 Mei mendatang.
"Kalau nanti memang pada tanggal tersebut ada pelarangan mudik, ya kita pasti mengikuti arahan itu. Karena kita bergantung dengan bis. Kalau bis tidak masuk, ya berarti tak ada operasional. Jadi kita menunggu arahan pemerintah," lanjut Hupaima.
Sebaiknya kata Hupaima, anggota DPRD DKI Jakarta itu sebelum mengeluarkan statement, meninjau terlebih dahulu lokasi agen bis AKAP Pondok Pinang yang selama ini sangat dibutuhkan keberadaannya oleh masyarakat.
Sikap keberatan terkait statement Yuke yang meminta ditertibkannya agen bis AKAP Pondok Pinang juga dilontarkan seluruh perusahaan Pengangkutan Otobus (PO) yang ada.
"Benar yang dikatakan pak Sidabutar bahwa di sini bukan terminal tapi di sini agen lintasan. Pihak pengelola juga punya izin sebagai agen lintasan. Kalau terminal, kan, punya pemerintah. Jadi kita menunggu realisasi pemerintah membangun terminal pengganti Lebak Bulus. Sambil menunggu makanya pengelola membuatkan tempat untuk kita melanjutkan usaha dan mencari nafkah. Kita akan pindah kalau sudah ada terminal," ujar pengurus PO Madu Kismo dan Sentrum bernama Alex
"Waktu Lebak Bulus digusur kita ngga tahu akan kemana. Pemerintah kan berjanji mengurangi pengangguran dan kemiskinan tapi kok ini nggak dikasih penggantinya. Maka pengelola membuat ini sebagai jalur lintasan. Kalau mau ditutup harus ada realisasi terminal pengganti dong. Kita kan butuh makan," tambahnya.
Seorang korban dari pembongkaran terminal Lebak Bulus bernama Manik juga menyayangkan jika agen bis AKAP Pondok Pinang benar-benar akan ditutup sebagaimana statemen dari anggota DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike itu.
"Sangat naif dengan statement anggota DPRD DKI Jakarta ibu Yuke itu yang katanya mau menutup agen bis AKAP Pondok Pinang ini. Coba dikaji ulang dan disurvei benar-benar dan jangan begitu membuat pernyataan yang membuat kami jadi resah," ungkap Manik.