Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Muhammad Faisal menyadari kondisi kebebasan pers secara nasional ini. Meski cukup senang dengan performa institusi daerahnya, ia menegaskan angka 79,96 merupakan modal yang cukup berarti untuk menjadikan Kaltim kembali merebut peringkat pertama di tahun-tahun berikutnya.
"Tahun 2024 ini, meski turun ke peringkat kedua dengan skor 79,96 Provinsi Kaltim masih berada di atas rata-rata nasional yang meraih skor IKP sebesar 69,36," jelas Faisal Optimis.
Penurunan skor IKP di Kalimantan Timur tidak terlepas dari tren penurunan yang terjadi secara nasional. Artinya, faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan skor IKP di tingkat nasional juga turut berkontribusi terhadap penurunan skor IKP di Kalimantan Timur.
Beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab penurunan skor IKP secara nasional antara lain perubahan lanskap media yang semakin dinamis, tantangan ekonomi yang dihadapi industri media, serta adanya tekanan-tekanan tertentu terhadap kebebasan pers.
Sebagai provinsi yang selalu menempati jajaran tertinggi skor Indeks Kemerdekaan Pers, perihal ini menjadi akan ini menjadi evaluasi dan introspeksi besar pihaknya. Faisal berkomitmen meningkatkan kinerja pers di Bumi Etam. Agar Indeks Kemerdekaan Pers dapat kembali meningkat.
"Ya perlu introspeksi untuk evaluasi. Masih bisa kita raih lagi peringkat 1 tahun depan dengan peningkatan hubungan kerja, sinergi, kolaborasi dan saling memahami fungsi masing-masing," tekadnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI