Mohon tunggu...
Dhul Ikhsan
Dhul Ikhsan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pribadi

"Confidence is fashion" Follow, coment, and like IG : @sandzarjak See you there.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Literasi Digital hingga Upacara Hari Kemerdekaan Indonesia di Pantai Maju

11 Agustus 2019   09:25 Diperbarui: 11 Agustus 2019   16:57 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balita berjalan pagi di Pantai Maju. Dok. Pri

Mesin Paku bumi terus menghujam ke dalam tanah dengan asap hitam membumbung ke atas langit. Partikel-partikel hitam itu mengingatkan saya betapa marahnya Gubernur DKI yang mengetahui emisi zat karbon utara Jakarta tetap tinggi meski di malam hari. Asap itu juga membawa saya naik ke atas rute pembangunan Jalasena (Jalan Sehat dan Sepeda Santai) Pantai Maju.

Di atas Jalasena yang baru terbangun setengahnya, saya menemui Pak Sulis dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Pria itu bersama krunya berestimasi mengenai riak-riak air laut yang dihasilkan beberapa kapal nun di sana. Tampaknya, kapal-kapal tersebut memiliki aktivitas tersembunyi, yang hanya mereka dan Tuhan saja yang tahu.

Pak Sulis adalah petugas Dishub yang kebetulan sedang dinas menjaga kepentingan Pantai Maju. Saat bertemu dengannya, saya ceritakan pengalaman beberapa menit sebelum sesampainya saya di rute ini.

Sulis, petugas Dishub DKI (paling kanan). Dok. Pri
Sulis, petugas Dishub DKI (paling kanan). Dok. Pri

"Jangankan Bapak. Saya saja sebagai petugas Pemda dilarang masuk," demikian jawabnya. Pernyataan beliau menciptakan tanda tanya besar : kenapa petugas resmi pemerintah daerah tidak diperbolehkan masuk ke kawasan yang berada di bawah naungan hukum mereka? Ia lalu menyarankan untuk berkeliling rute Jalasena yang memang jalurnya memutari kawasan Pantai Maju, sehingga kegiatan proyek di bawah sana akan jelas terlihat. 

Atau, datang ke acara pengibaran bendera pada tanggal 17 Agustus 2019 besok yang digagas Pemda DKI Jakarta, yang rencananya dilakukan di Pantai Maju ini.

Hari kemerdekaan Indonesia memang tinggal beberapa hari dari berakhirnya tur yang digagas CLICK Kompasiana. Saya pun berkelakar kepada Pak Sulis sekiranya kami, dari narablog Kompasiana diberikan kehormatan untuk datang ke acara peringatan hari lahir Indonesia di atas kawasan reklamasi tersebut. Ia pun hanya menanggapi permintaan saya dengan tawa.

Matahari di utara Jakarta bersinar terang tanpa balutan awan. Kami meninggalkan lahan kontroversial ini dengan pikiran masing-masing. Di balik pikiran saya muncul pertanyaan, apakah makna merdeka dari berdirinya pulau palsu yang kini memiliki nama Pantai Maju ini?

*Paragraf ke-22 dibuat sebagai tambahan agar pembaca tidak salah paham atas perspektif saya terkait kawasan proyek

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun