Mohon tunggu...
Sandy Gunarso
Sandy Gunarso Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Komunikasi

Berhenti memuaskan orang karena kepuasan tiada batasnya

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Chase the Throne: Episode 4

27 September 2022   10:13 Diperbarui: 27 September 2022   10:20 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Saat mobil para penjahat itu melintasi perempatan keempat dan terakhir di wilayah hijau, tiba-tiba sebuah roket milik militer Kota Kornmagasin meluncur dengan sangat cepat dari arah perbatasan wilayah jingga ke arah mobil para pembunuh bayaran. Roket itu menghantam keras mobil para penjahat dan terjadilah ledakan hebat di tengah jalan. Roket terpaksa diluncurkan oleh anggota militer karena para penjahat itu terus menerus melepaskan tembakan dan mengabaikan peringatan dari polisi lokal wilayah biru.

Keempat pembunuh bayaran meninggal dunia bersama dengan mobil mereka yang meledak hebat. Bee mengurangi kecepatannya usai melihat ledakan hebat di belakangnya. Bee lalu berhenti di perbatasan. Cloudy bergegas turun dari mobil dan berjalan menemui komandan operasi penutupan jalan. Selang beberapa menit kemudian, Cloudy kembali ke mobil dan meminta Red bersabar menunggu mobil ambulan.

Red tampak lemah karena mulai kehabisan darah akibat luka tembak saat di tepian sawah. Belum selesai Bee menghibur sang kakak, tiba-tiba sebuah mikrofon sudah berada di depan wajahnya. Seorang reporter perempuan bernama Natalie Rondmap memegang mikrofon itu sambil mengajukan pertanyaan.

"Apakah ini salah satu korban selamat dari ledakan di wilayah hijau tadi?" kata Natalie sambil menjulurkan tangannya yang memegang mikrofon bertuliskan Televisi Kerajaan Toucan.

"Hah! Em, i i iya... i i ini... Kakakku!" seru Bee dengan wajah terkejut dan bersuara gagap tanpa mampu berkata-kata.

"Kapan ledakan itu terjadi? Mengapa bisa terjadi ledakan?"

Bee hanya mendengarkan Natalie bertanya tanpa sanggup menjawabnya karena saat peristiwa terjadi, Bee sangat serius mengemudikan mobil. Dia pun tidak tahu asal dari roket yang meledakan mobil para pembunuh bayaran.

Siaran langsung itu rupanya ditonton Redius Bluesky dari kamar 411 di Hotel Montegino. Redius segera mengambil telepon genggamnya untuk menghubungi Jecko. Wajah Redius tampak kesal dan terus menerus mengumpat di dalam hati.

"Kamu segera ke hotel sekarang!" seru Redius pada Jecko dari telepon genggamnya.

"Siap, Pak." jawab Jecko dengan nada panik.

Sementara itu, tim medis wilayah jingga datang di lokasi kejadian. Mereka segera menolong Red dengan membawanya ke rumah sakit. Rich dan Bee diminta menemani Red ke rumah sakit sedangkan Cloudy pergi ke wilayah merah untuk menemui Orez.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun