Orangtua yang harus memikirkan cara terbaik supaya anak mampu memperbaiki kekurangan dan kelemahannya di sekolah.Â
Misalkan, anak mengalami masalah ketelitian saat menjawab soal ujiannya, maka cara memperbaikinya dengan melakukan latihan mewarnai objek yang kecil, bermain manik-manik berukuran kecil, atau dengan berlatih menulis menggunakan bahasa asing.
Tugas dari orangtua selanjutnya adalah menyiapkan media dan fasilitas lain sebagai media anak untuk menjalani latihan.Â
Sediakan mereka buku bergambar hingga alat-alat gambarnya. Latihan-latihan ini dapat membuat anak lebih konsentrasi dan semakin teliti saat menghadapi suatu permasalahan.
Ketiga cara sederhana di atas setidaknya mampu untuk membantu anak memperbaiki kelemahan selama belajar di sekolah.Â
Memang butuh waktu dan kesabaran untuk menemani anak selama menjalani proses latihan dasar ini. Maka itu, orangtua haruslah berkorban untuk melayani dan membantu anak secara penuh.
Jika orangtua hanya mampu berteriak tanpa mampu berpikir untuk memperbaiki kekurangan sang anak, maka akibatnya anak akan merasa tertekan dan lama kelamaan anak akan melakukan perlawanan sebagai bentuk kekecewaan dan kekesalan mereka kepada orangtuanya.
Untuk itu, sebaiknya orangtua memberikan semangat berupa kesediaannya menemani anak dan memegang tangan anak saat mereka mengalami kesulitan agar sanggup berdiri dan berjalan kembali untuk menghadapi setiap masalah dalam kehidupannya.
Terkadang, nilai anak yang tidak maksimal disebabkan salah satunya karena mereka terlalu tertekan selama hidup bersama orangtuanya.Â
Segudang tuntutan dari orangtua tanpa mendapatkan bantuan dan arahan dari orangtua justru menyebabkan keputusasaan dalam kehidupan sang anak.
Memang benar nilai anak merupakan kebanggaan orangtua, tetapi sekali lagi bahwa nilai bukanlah segalanya untuk mengukur kemampuan anak.Â