Bagi orangtua itu biasa. Bahkan, sebagian orangtua malah sengaja mengacuhkan anak saat mereka bicara agar sang anak kuat mental jika diacuhkan orang lain.Â
Akhirnya, orangtua dengan pemikiran salah tersebut tanpa disadari melukai hati anak. Catatannya adalah urusan sang anak diacuhkan orang lain saat mereka dewasa, itu bukan urusannya sendiri dan bukan urusan orangtua. Tidak perlu orangtua melatih anak agar terbiasa diacuhkan orang lain.
Saat anak sedang bicara, maka sebaiknya orangtua menghentikan sejenak aktivitasnya. Umumnya, kebiasaan ini dilakukan saat anak ingin bercerita soal teman atau masalah lain yang dialaminya.Â
Begitu pula saat orangtua yang memancing anak bicara dengan pertanyaan seputar kehidupannya. Saat itulah orangtua harusnya mendengarkan jawaban anak dengan seksama dan penuh perhatian.Â
Jika orangtua bertanya soal privasi anak lalu orangtua mengabaikan jawaban sang anak, maka anak akan belajar untuk menjalani hidup secara basa-basi dan penuh kepura-puraan. Lama kelamaan, sang anak akan memilih diam dan malas menjawab pertanyaan orangtua yang penuh dengan kepura-puraan.
Tugas orangtua adalah menyayangi dan memperhatikan anak saat mereka bicara, sebab kebiasaan itu akan sangat melatih anak untuk perduli pada orang lain di lingkungannya. Termasuk mereka akan menyayangi dan memperhatikan orangtua dan mendengarkannya bicara saat sudah tua.
2. Â Biasakan Bicara Bergantian
Proses komunikasi akan berhasil dengan baik saat orang-orangnya mengerti makna dari isi percakapannya. Pengertian terjadi saat orang-orangnya berbicara bergantian karena jika semua orang bicara bersamaan, maka suaranya akan bergabung dan hanya terdengar gaduh tanpa makna.
Untuk itulah, orangtua harus membiasakan diri untuk bicara setelah anak selesai bicara tanpa memotong pembicaraan anak. Dengan anak melihat cara orangtua melakukan pembicaraan yang teratur dengan tidak saling menyela pembicaraan, maka anak akan belajar untuk melakukan proses bicara bergantian. Aturan ini harus terus menerus dilakukan karena biasanya anak usia balita masih sering menyela pembicaraan orangtua.
Selanjutnya, ajarkan anak untuk berkata maaf sebelum menyela pembicaraan orang dewasa. Ajarkan anak untuk menunggu bicara saat mereka melihat orangtuanya bicara dengan orang lain. Memang tidak mudah melakukannya pada anak. Apalagi saat anak menyela pembicaraan dengan teriakan.Â
Pasti orangtua akan mengikutinya dan usai itu membiarkan perilaku anak tanpa mengingatkan anak. Akhirnya, anak akan selalu berteriak saat mereka ingin bicara dengan orangtuanya. Baik itu saat orangtua sedang bicara dengan orang lain atau saat sang anak menyela pembicaraan orangtua.