Cara Seorang Muslim Menggapai ImpianÂ
Bagaimana Islam mengajarkan kita untuk meraih dua tujuan ini sekaligus? Pada prinsipnya, Islam mengajarkan sistem keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan.
Dalam bentuk yang lebih nyata, kita dianjurkan bekerja untuk dunia seolah akan hidup selamanya, dan bekerja untuk akhirat seolah kita akan mati besok.
Manifestasinya dalam kehidupan, misalnya orang kaya diperintah membantu yang miskin, tapi orang miskin dianjurkan berusaha untuk tidak mengandalkan hidup kepada yang kaya.
Saat kita bekerja di sawah, di ladang, di pasar, atau di kantor, anggap kita akan hidup selamanya agar timbul gairah kerja. Namun, ketika sudah saatnya salat, anggap kita akan mati besok supaya timbul rasa khusyuk.
Meski begitu, kita tetap harus memperhatikan yang menjadi titik tekannya. Islam memang mengajarkan sistem keseimbangan, tetapi Al-Qur'an tetap menggarisbawahi bahwa akhirat itu lebih utama daripada dunia.
Analoginya seperti saat kita menanam padi, rumput pasti tumbuh. Namun, jika kita menanam rumput, sampai kapan pun tidak akan tumbuh padi.
Sama halnya seperti satu perbuatan yang kita niatkan karena Allah, dunia pasti mengikuti. Akan tetapi, kalau satu perbuatan diniatkan karena dunia semata, akhirat akan hilang. Maka, mari kita biasakan diri dalam berbuat sesuatu, baik untuk tujuan jangka pendek, lebih-lebih untuk tujuan jangka panjang, dengan motif lillahi ta'ala.
*Tulisan ini merupakan rangkuman dari ceramah Almarhum Ustadz K.H. Zainuddin MZ.
Sumber: https://youtu.be/j6I7vUrJ7MY?si=QxpMRJVbkSa2ty_l
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H