Al-Qur'an dan hadits yang biasa kita baca mesti betul-betul diyakini, dimaknai, hayati, dan disadari bahwa itu adalah kalam Allah dan kalam Nabi, itu adalah mukjizat.
Jadi, seharusnya Al-Qur'an dan hadits bukan sekadar dijadikan bahan bacaan dan lewat begitu saja ketika berhenti membacanya. Sebaliknya, saat kita membaca Al-Qur'an, bayangkan seakan Allah sedang berbicara dengan kita. Ketika membaca hadist, bayangkan seolah Rasulullah berbicara dengan kita.
Jadi, mari kita yakin dengan kalam Allah, yakin dengan janji-janji Allah untuk membahagiakan hidup kita di dunia maupun di akhirat, sehingga kita tidak lagi hanya bahagia, tetapi kita menjadi orang yang 'paling' bahagia di dunia.
Dan, ayo kita istiqomah dengan itu, karena hidup kita tidak lama di dunia ini dan kesempatan kita hanya sekali. Tidak akan pernah berulang. Jangan biarkan pola drama dunia yang sebentar ini membuat pikiran kita tergerus olehnya.
Dan, mari bersama-sama mencari rida-Nya, merindukan surga-Nya dengan segala keindahannya yang seluas langit dan bumi. Surga yang Allah dihamparkan untuk hamba-hamba-Nya yang bertakwa di jalan-Nya.
*Tulisan ini merupakan rangkuman dari ceramah Almarhum Ustadz Arifin Ilham dengan judul asli "Ikutilah Maunya Allah."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H