Hingga kudapati bulir bening menapaki pipi tirusku.
Bulir bening pecah.
Pecah disayat rindu.
Kala kenangan membawa namamu.
Terukir indah di sebuah nisan.
Dan, sore ini aku kembali merindumu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!