Hasil dari laga perdana Timnas Indonesia kontra Irak kiranya sangat krusial mengingat seandainya di satu sisi Indonesia kembali jadi lumbung gol Tim berjuluk Singa Mesopotamia itu, bisa dipastikan mental dari para pemain Vietnam dan Jepang untuk menghabisi Garuda makin bertambah.
Di sisi lain, kerugian dari segi moral Timnas Indonesia akibat kekalahan dengan margin selisih gol yang besar dari Irak, berpeluang memupuskan harapan para pemain untuk berbicara lebih banyak.
Sebaliknya, jika Indonesia bisa menyulitkan Irak dengan hasil seri atau bahkan kemenangan, itu bisa dijadikan modal yang sangat berharga untuk menghadapi dua lawan tangguh berikutnya.
Kesulitan Indonesia dalam menahan dan mendominasi penguasaan bola di tengah lapangan saat bermain tampak pada saat berhadapan dengan tim yang lebih kuat.
Namun, yang pasti strategi counter attack atau serangan balik bisa jadi senjata ampuh untuk menutupi kelemahan Timnas Indonesia untuk menghadapi siapa pun lawan-lawannya di Piala Asia nanti.
Salah satu tim yang sangat dikenal karena serangan baliknya yang mematikan adalah Real Madrid di bawah komando Jose Mourinho pada musim 2011-2012. Mereka kala itu bahkan memecahkan rekor atas perolehan 100 poin di La Liga dan dianggap sebagai salah satu skuat Real Madrid paling mematikan dalam satu dekade terakhir.
Dengan keunggulan materi dari beberapa pemain yang punya kecepatan di tubuh Timnas Indonesia saat ini, mereka bisa mengadopsi strategi serangan balik tersebut. Lagi pula, strategi ini pernah digunakan Korea Selatan besutan Shin Tae-young saat mengalahkan Jerman di Piala Dunia 2018 lalu.
Serangan balik hanya memerlukan umpan-umpan yang simpel. Tujuannya agar bisa segera menciptakan peluang dan mencetak gol sebelum lawan sempat membangun kembali pertahanannya.
Umumnya, dalam strategi serangan balik, sebuah tim akan mencuri bola dan berusaha membawanya secepat mungkin ke daerah pertahanan lawan.
Tanpa berlama-lama memegang bola, Indonesia dengan strategi ini akan langsung fokus untuk mencetak gol tanpa banyak lagi melakukan umpan-umpan saat sudah sampai di depan gawang Irak.