d). Keserakahan dalam mengejar harta sehingga menimbulkan kerusakan di daratan dan lautan.Â
Al-Qur'an melarang tindakan eksploitasi besar-besaran terhadap alam sehingga menyebabkan keseimbangan alam terganggu, sehingga merugikan banyak orang yang bergantung kepada alam dan otomatis berdampak kepada berkurangnya penghasilan yang mereka peroleh.
Al-Qur'an dalam hal ini menjelaskan adanya kerusakan di daratan dan di lautan adalah kerena ulah tangan manusia (QS. Ar-Rum: 41).Â
e). Sistem dan struktur yang dibangun pada suatu masyarakat jauh dari nilai-nilai keadilan dan penuh dengan diskriminasi dan eksploitasi.
Al-Qur'an menjelaskan bahwa salah satu penyebab munculnya masalah kemiskinan di tengah-tengah umat manusia diakibatkan adanya perlakuan dzalim dan ketidakadilan yang dilakukan oleh manusia terhadap manusia lainnya.
Dengan kata lain, munculnya kemiskinan disebabkan terjadinya sistem yang berlaku pada suatu masyarakat, sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang tidak berdaya di dalam melepaskan diri dari belenggu kemiskinan.
Hal ini dapat dilihat pada beberapa ayat di dalam Al-Qur'an ketika menceritakan kisah-kisah umat terdahulu, khususnya perlawanan para Nabi terhadap penguasa yang dzalim pada masing-masing zaman.
Digambarkan di dalam Al-Qur'an para Nabi dan Rasul yang mayoritas berasal dari rakyat lemah, berjuang demi membebaskan diri dari cengkraman para penindas yang umumnya datang dari para penguasa.
Misalnya, Nabi Musa yang harus menghadapi raja Fir'aun untuk membebaskan bangsa Israel yang tertindas (QS Al-'Araf: 127), atau kisah Nabi Hud yang harus berhadapan dengan para pemuka kafir (QS. Al-'Araf: 66), dan masih banyak lagi yang lainnya.
Solusi Rabbani dalam Mengatasi Kemiskinan Ekstrem