Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tuhan yang Tak Pernah Jauh dari Urat Nadi

8 Desember 2023   01:38 Diperbarui: 8 Desember 2023   01:50 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pencarian akan keberadaan Allah, Tuhan yang Maha Esa. Sumber gambar: PIXELS

Apakah itu berarti saya mengundang Pak Ali setiap hari Minggu? Tidak.

Anda harus memastikan Pak Ali siapa yang saya maksud. Bukankah demikian?

Anda juga harus mengonfirmasi pada hari Minggu kapan tepatnya yang saya maksudkan?

Jadi, ketika (kita) Nabi bersabda untuk percaya kepada Allah, Anda harus menanyakan untuk percaya kepada Allah yang mana yang dimaksud?

Nah, itu sebabnya, wahyu-wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah, kata "Allah" tidak digunakan.

Seperti dalam firman-Nya, "Iqra' bismi Rabbikal ladzi khalaq" (Q. S. Al-'Alaq: 1). Dia tidak berkata "Iqra' bismillah".

Sementara pada waktu yang kedua, para ulama berbeda pendapat. Ada yang mengatakan, "Nuun, wal qalami wa maa yasthuruun. Maa anta bi ni'mati Rabbika." (Q.S. Al-Qalam: 1-2).

Ada juga sebagian yang mengatakan Surah Al-Muddatstsir pada ayat ke1-3, "Yaa ayyuhal muddatstsir, qum faandzir wa Rabbaka fa kabbir).

Orang musyrik berkata, "Kenapa Rabbuka?" Shif lanaa Rabbaka?

"Coba kamu jelaskan kepada kita, Tuhanmu itu bagaimana?

"Terbuat dari emaskah atau apa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun