Namun, bila sudah terbiasa di sana, ketakjuban kita sudah pasti lama-kelamaan menjadi hilang.
Semua perbuatan-Nya menakjubkan, sehingga Dia dinamai "Allah."
Sementara itu, kita tidak bisa mengetahui hakikat-Nya, sehingga membuat terheran-heran sendiri.
Jadi, karena Dia dipatuhi, perbuatan-Nya menakjubkan, dan hakikat-Nya tidak diketahui sehingga mengherankan, dinamailah Dia "Allah."
Di dalam Al-Qur'an Surah Maryam ayat 65 dikatakan, "Apakah kamu tahu ada sesuatu (selain-Nya) yang dinamai Allah?"
Tidak ada.
Contohnya lagi, kalau saya bertanya siapa Ahmad, Anda bisa kembali bertanya, "Ahmad siapa?"
Kalau ada orang yang mengetuk pintu rumah Anda, lalu Anda bertanya, "Siapa?" Bisa jadi orang yang di balik pintu itu berkata, "Saya".
Apakah pasti Anda ketahui siapa "Saya" itu? Belum tentu.
Namun, jika dia berkata Allah, Anda segera tahu bahwa yang dimaksud ini adalah yang dipatuhi. Adakah satu nama yang seperti nama-Nya?
Tidak ada satu pun nama yang seperti nama-Nya, Allah.