Doa Adalah Senjata bagi Orang Beriman
Doa adalah kekuatan. Sebab, kita tidak pernah mendapati sesuatu yang lebih kuat daripada doa. Itulah sebabnya, Rasulullah memilih redaksi haditsnya dengan kalimat 'Senjatanya orang yang beriman'.
Kenapa doa itu disebut dengan senjata? Karena senjata identik dengan kekuatan untuk menghabisi musuh-musuh yang ada di dalam peperangan. Makannya, melawan musuh menggunakan senjata daripada dengan tangan kosong tentu berbeda. Lebih cepat mematikan musuh menggunakan senjata.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sendiri membidik doa dengan sebuah sifat yang sejatinya mewakili hakikat dari doa itu sendiri. Beliau mengatakan bahwa doa merupakan senjatanya orang beriman karena doa itu memberikan kepada kita kekuatan.
Bahkan, kekuatan yang melesat dari doa itu melebihi apa pun yang ada di atas muka bumi ini. Kekuatan cahaya sekalipun tidak bisa mengalahkan kekuatan doa. Begitu juga resonansi dari kekuatan suara tidak akan bisa mengalahkan kekuatan doa.Â
Mengapa demikian? karena kekuatan doa bisa memberikan kepada kita sebuah perkara besar, sampai urusan barzakh sekalipun mampu dicapai dengan doa.
Kita, misalnya, selaku anak. Ibu kita meninggal, kita menangis. Tangisan hingga rengekan kita tidak akan pernah terdengar oleh ibu kita karena barzakh sudah memisahkan.
Barzakh itu dinding tebal yang tidak bisa ditutup dan tidak bisa ditembus dengan, dan oleh apa pun.
Namun, ketika ada anak lirih saja berdoa, meskipun antara dia dan telinganya, atau pun orang yang disampingnya tidak bisa mendengar doa itu, tetapi doa itu melesat dengan luar biasa ke atas langit bagai panahÂ
Mengapa? Karena doa itu ibarat panah yang melesat. Ketika sudah melesat, maka tidak kembali kecuali adalah kebaikan yang kita peroleh, dan kita memetiknya pada kehidupan manusia. Itulah doa.
Maka dari itu, kekuatan terbesar kita yang sesungguhnya terletak pada doa. Jadi, ini adalah perkara yang harus untuk kita mengimaninya.