Faktor pembentukan suatu identitas selalu tak terlepas dari berbagai konteks yang melatarinya. Dalam hal ini masa imperialisme yang menjadi faktor pendorong utamanya.
Bertepatan dengan munculnya konsep nasionalisme sebagai anak kandung dari proses modernitas, pemuda Indonesia kala itu menyadari bahwa bangsa ini membutuhkan cara berpikir baru dalam meruntuhkan sekat-sekat etnisitas, yang sudah terbentuk selama periode perebutan kekuasaan oleh kerajaan-kerajan kecil di Nusantara.
Keinginan untuk membentuk identitas bangsa ini semakin menguat tatkala pemuda-pemuda keturunan Arab mengadakan sebuah kongres yang kelak kita kenal sebagai "Sumpah Pemuda" pada 4-5 Oktober 1935 di Semarang.Â
Kongres ini menghasilkan kesepakatan bahwa untuk mengakui Indonesia sebagai tanah air mereka. Pada gilirannya, puncak dari gelombang menjadi Indonesia yaitu tercapainya cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Faktor Pendorong:
Imperialisme (eksternal).
Pencarian identitas (internal).
Nilai-Nilai:
Solidaritas.
Gotong royong.
Pergerakan Nasional sebagai 'collective mind'.