Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seni Jatuh Cinta

17 Juni 2023   11:52 Diperbarui: 18 Juni 2023   19:20 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Sandy Novan Wijaya

Seni Jatuh Cinta

ada berbagai cara dalam mengekspresikan jatuh cinta,

mencintai, dicintai, atau saling mencintai.

Baca juga: Begini, Puan

kita sebagai pemilik bebas melakukan dan memilih,

bagaimana cara kita ingin memperlakukan cinta.

cinta itu layaknya kapas putih, dapat berubah warna menjadi apa saja tergantung pada siapa ia berada.

bahkan, ia selamanya dapat terus putih, karena asasnya cinta memang demikian.

bagi kalian, cinta dapat kalian perlakukan dengan sekehendak kalian.

cinta itu seni, dan jatuh cinta itu ada seninya.

ada yang memilih jatuh cinta kemudian memilih diam tanpa suara, entah seberapa lama pun itu.

mereka memilih diam sebagai seni jatuh cintanya, sebab mereka takut. takut akan penolakan.

Rumi pernah bilang:

"aku memilih mencintaimu di dalam diam, sebab di dalam diam tak akan kutemui penolakan."

silakan, jatuh cinta dan mencintai dalam diam, jika memang di sana tak kalian temui penolakan.

kalian pemegang hak dan kekuasaan penuh atas jatuh cinta yang kalian miliki.

ada yang memilih lantang menyuarakan cintanya.

lamat-lamat, dalam-dalam, hati-hati, setelah berbagai pertimbangan dia lakukan. lalu pengambilan keputusan dia wujudkan.

"aku mencintaimu, dalam diamku kemarin aku telah bertafakur, bahwa waktu tak menggerus perasaanku untukmu. sudah kupastikan aku cinta dalam jatuh yang sungguh-sungguh."

kemudian tertolak dan merasakan sakit.

tak masalah, itu seni jatuh cintanya. setidaknya dia telah mencoba untuk jujur dan berani.

ada yang memilih jatuh cinta dan diam-diam mengatur rencana.

datang ke rumah orang tua seseorang yang dicintainya.

mengutarakan segala perasaan dan maksud kedatangannya.

mungkin ini seni yang paling ideal di pandangan banyak orang.

dengan santun dan baik, dia berlaku.

melakukan pengamatan-pengamatan sebelum akhirnya bergerak maju.

tapi, ada yang berhasil dan ada yang tertolak. karena cinta kadang tak memihak orang-orang baik macam itu.

Abu Bakar dan Umar, dulu ditolak Fatimah, karena hati Fatimah hanya untuk Ali.

Fatimah tidak mencintai dalam diam, tapi dia menggunakan seni penantian, sebab dia yakin Ali akan Tuhan datangkan kepadanya kelak.

itu semua seni, silakan kalian pilih.

ada pula yang jatuh cinta dan saling mencintai.

pada akhirnya tak bisa bersama karena belenggu yang kita namakan "kehendak orang tua, adat, atau semacamnya."

Qois tak pernah bisa bersama Laila. Lalu Gibran tak pernah bisa bersama Selma Kerami.

mereka contoh orang-orang yang jatuh cinta dan akhirnya saling mencintai, namun tak bisa juga saling bersama.

ini adalah jatuh cinta yang paling menyakitkan. karuan kalian tertolak daripada saling cinta namun tak bisa saling bersama.

jatuh cinta ada seninya dan cinta adalah seni.

mereka saling jatuh cinta dan menjalankan seni cintanya.

dalam rasa sakit dan perpisahan. dalam ketidakbersamaan.

Qois harus gila dan mendapati Laila mati sebab tak bahagia.

Gibran harus merantau jauh meninggalkan hatinya di Beirut,

untuk kemudian mendapati Selma mati sebab lelah akan nasib yang menimpanya..

mereka adalah contoh orang yang hidup namun harus mati duluan jiwanya.

seni dan ada seninya.

ada yang memilih sama-sama melakukan timbal-balik dan sebab-akibat.

"aku mencintaimu dan maukah kau mencintaiku?" kata salah seorang dari pihak pertama.

"aku juga mencintaimu, maka dengan senang hati aku akan melakukannya." kata pihak kedua.

mereka sepakat menjalin hubungan.

ada yang kandas di tengah jalan. akhirnya berubah menjadi benci padahal dulu saling cinta. karena luka dan alasan lainnya, pun ada yang legowo saling memaafkan dan menjadi teman saja. saling bersyukur pernah dapat saling bersama.

ada yang akhirnya sampai pada bahtera pernikahan. langgeng sampai kakek nenek. saling mencintai dan jatuh cinta berulang-ulang. tiada bosan, pada kekasih hatinya yang itu-itu saja. alangkah beruntungnya. 

tapi ada juga yang kandas dan karam bahtera rumah tangganya karena berbagai alasan.

cintanya pudar, seninya pudar, karena keduanya tak pandai dalam bersyukur dan menjaga seni jatuh cintanya masing-masing. monoton dan itu-itu saja. hingga kata pisah jadi solusi paling mutakhir bagi keduanya.

seni dan ada seninya.

ada yang memilih seni tertinggi, cara mencintai paling sulit.

yakni mencintai tanpa berharap dicintai kembali.

rumit memang dan agak terdengar mustahil. tapi memang ada yang melakukan hal demikian.

tapi apa yang ditanam dengan ketulusan dan rasa senang,

biasanya selalu berbuah dan kembali dalam kebaikan yang lebih.

"cinta yang dewasa memiliki prinsip: aku dincintai karena aku mencintai."

sedangkan:

"cinta yang kekanakan berprinsip: aku mencintai karena aku dicintai."

semua memiliki cara, memiliki pilihan untuk menggunakan wewenangnya untuk memilih seni yang diinginkannya.

dengan cara yang baik atau pun tidak baik.

dengan pengertian yang baik atau dengan ego yang buruk. semua memiliki pilihannya.

ada yang jatuh cinta dengan sebab materil, fisik, budi pekerti,

bahkan tanpa alasan sekalipun.

cinta itu seni dan jatuh cinta ada seninya.

cinta itu sesuatu yang mutlak, sedangkan jatuh cinta bisa dilakukan dengan siasat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun