ada yang memilih sama-sama melakukan timbal-balik dan sebab-akibat.
"aku mencintaimu dan maukah kau mencintaiku?" kata salah seorang dari pihak pertama.
"aku juga mencintaimu, maka dengan senang hati aku akan melakukannya." kata pihak kedua.
mereka sepakat menjalin hubungan.
ada yang kandas di tengah jalan. akhirnya berubah menjadi benci padahal dulu saling cinta. karena luka dan alasan lainnya, pun ada yang legowo saling memaafkan dan menjadi teman saja. saling bersyukur pernah dapat saling bersama.
ada yang akhirnya sampai pada bahtera pernikahan. langgeng sampai kakek nenek. saling mencintai dan jatuh cinta berulang-ulang. tiada bosan, pada kekasih hatinya yang itu-itu saja. alangkah beruntungnya.Â
tapi ada juga yang kandas dan karam bahtera rumah tangganya karena berbagai alasan.
cintanya pudar, seninya pudar, karena keduanya tak pandai dalam bersyukur dan menjaga seni jatuh cintanya masing-masing. monoton dan itu-itu saja. hingga kata pisah jadi solusi paling mutakhir bagi keduanya.
seni dan ada seninya.
ada yang memilih seni tertinggi, cara mencintai paling sulit.
yakni mencintai tanpa berharap dicintai kembali.