Mohon tunggu...
Politik

Keterlibatan Empat Partai Baru pada Pemilu 2019

6 Maret 2018   22:07 Diperbarui: 6 Maret 2018   22:48 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: wartakota.tribunnews.com

Partai baru ini berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan hati rakyat. Strategi yang digunakan adalah dengan mengajak para pemuda untuk bergabung dengan partai baru ini. Strategi "menggaet" para pemuda karena mereka dianggap lebih mandiri dan memiliki niat yang besar untuk memperbaiki bangsa Indonesia.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

Partai baru yang satu ini berdiri berdasarkan kekecewaan terhadap partai-partai senior. PSI menganggap bahwa partai senior kurang melibatkan perempuan dalam bidang politik.

Maka dari itu, Partai Solidaritas Indonesia mengajak anak-anak muda dan perempuan-perempuan Indonesia, yang sebelunya dianggap remeh dalam kehidupan politik, untuk bergabung dan memberi gebrakan baru dalam kancah politik.

Ketua DPP PSI, Isyana, mengatakan bahwa kepentingan dan keterwakilan perempuan akan lebih dihargai ketika diperjuangkan oleh perempuan secara langsung. Maka dari itu, partai ini memiliki angka keterwakilan perempuan tertinggi dibandingkan dengan partai yang lainnya, yaitu sebanyak 66,6%.

Ia juga mengatakan bahwa harapannya untuk partai baru ini adalah mendapat 20% kursi di DPR. Selain itu juga PSI mengaku akan mendukung 100% Jokowi pada pemilihan presiden 2019 mendatang.

Partisipasi Masyarakat

Pemilu 2019 mendatang sangat bergantung pada partisipasi dari masyarakat Indonesia. Masyarakat menginginkan negara yang maju, maka masyarakatlah yang juga harus membuat keputusannya.

Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan hak suara yang dimiliki masing-masing warga negara Indonesia.

Pemilu 2019 yang dilakukan secara serentak ini juga dianggap akan sukses seperti negara maju lainnya. Walaupun dilakukan secara serentak, Pemilu 2019 diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan tanpa konflik. Dibalik itu, pemerintah tetap membutuhkan partisipasi masyarakat dalam melancarkan kegiatan politik ini (Kompas.com, 2017).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun