Keesokan harinya, ada pesan whatsaap yang masuk. Ternyata itu  pesan dari mama dan isinya adalah..
"Hasilnya reaktif, papa juga".
"Lalu harus bagaimana?" Kata ku.
"Reaktif belum tentu positif katanya, rapid test tidak seakurat SWAB".
"Jadi kapan mau SWAB?" .
"Secepatnya, besok atau lusa".
Setelah mengetahui kabar itu, tentunya ada rasa khawatir sedih, cemas dan takut yang bercampur menjadi satu. Walaupun mama terlihat kuat dan tidak menunjukkan rasa sedihnya, tapi kita tahu kalo mama sangat sedih dan cemas.
Kala itu, pertama kalinya harus menjauh dari papa dan mama, walaupun hanya beberapa hari tapi rasanya sangat sedih dan tidak nyaman.
Beberapa hari setelah melakukan SWAB, akhirnya hasilnya  pun keluar.
"allhamdulillah.. kita berdua negatif". Ucap mama dengan raut wajah lega.
Hal itu adalah salah satu kebaikan yang Tuhan perkenankan kepada ku juga mama dan papa. Rasanya amat lega setelah mendengar itu semua, tidak terbayang kan rasanya kalo covid-19 itu sampai mampir ke tubuh mereka.