“ga tau om, aku Cuma liat dia sekali, terus ga tau lagi, ga usah lapor dech om, orang dia bertanggung jawab juga”
“ah, seandainya saja pas kejadian itu kamu laporin om, pasti udah om seret dia ke polisi”
“makanya om ga aku kasi tau,, oh ya om, terus anaknya om gimana? Jadi mimpin perusahaan?”
“jadilah, hanya saja baru 2hari dia udah balik Amrik lagi kangen ibunya, mungkin lusa baru balik lagi”
Aku memalingkan perhatianku dari pembicaraan om Dedy karena mobil kita baru saja memasuki sebuah pelataran tempat parkir sebuah gedung yang berukuran tidak terlalu besar, tempat apa ini pikirku?
“udah sampai jeann, ayo turun”
“tempat apa ini om?
“udah ikut ajah yuk”
“ah om katanya mau ajak aku ke suatu tempat, ini ya tempat itu?” agak nyesel karena kupikir om Dedy akan ajak aku ke toko perhiasan, atau nunjukin brosur tas brand baru atau sepatu keluaran terbaru atau semacamnyalah
“iya jeann, kenapa?”
“ga om, ngapain coba di dalam?”
“kenapa? Kamu kaget ini bukan toko perhiasan atu sebagainya yang biasa kita kunjungi?”