Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Napas Bunyi Grok-Grok, Alergi pada Bayi?

28 April 2024   06:38 Diperbarui: 28 April 2024   18:15 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak alami gangguan pernapasan. Sumber: Thinkstockphotos via KOMPAS.com

Penyebab dan Pemicu

Hipersensitif saluran napas biasa terjadi karena secara genetik atau bakat alamiah. Biasanya faktor keturunan sangat berperanan. Faktor fenotipe atau kesamaan wajah misalnya orangtua, anak atau saudara yang mempunyai wajah sama biasanya akan mengalami gangguan hipersensitif saluran napas yang sama.

Gangguan alergi atau hipersensitif saluran napas sering terjadi pada penderita alergi makanan, atau hipersensitif makanan. Gangguan hipersensitif saluran cerna tersebut akan hilang timbul sering disebabkan karena pengaruh beberapa makanan yang menggganggu atau reaksi simpang makanan. 

Alergi makanan harus dicurigai sebagai penyebab gangguan manifestasi alergi selama ini bila terdapat gangguan saluran cerna. Tetapi sayangnya gangguan alermi makanan yang umumnya menganggu saluran cerna tersebut sangat ringan dan dianggap biasa sehingga lepas dari pengamatan penderita ataupun bahkan seorang dokter ahli. 

Bila hal ini terjadi maka sering kali terjadi kesalahan dalam mengidentifikasi penyebab alergi. Sehingga sering overdiagnosis, bahwa penyebab alergi adalah debu dan udara dingin, padahal alergi makanan sangat mungkin berperan penting.

Selama ini setiap gangguan hipersensitivitas atau saluran napas dianggap sebagai alergi susu sapi, alergi debu atau alergi dingin. Padahal gangguan hipersekresi bronkus sering dipicu infeksi virus seperti flu atau common cold ringan sehingga memperberat gangguan yang sudah ada sebelumnya. 

Gejala infeksi virus kadang ringan pada bayi ditandai badan hangat (bukan demam), bila diraba dahi atau dahi lebih hangat dibandingkan telapak tangan atau sebaliknya. Gejala common cold ringan pada bayi seringkali "ingus" tidak keluar tapi hanya disertai bersin dan batuk sekali sekali seperti pura pura atau tersedak. Gangguan ini sering dianggap sebagai alergi dingin, alergi debu atau alergi cuaca. Memang pada penderita alergi sering mengalami alergi debu tetapi gangguan ini seringkali bukan debu sebagai penyebab. atau pemicunya.

Penanganan

Pada gangguan ini tidak memerlukan obat dan tindakan khusus. Seandainya gangguan menganggu bisa saja dokter memberi obat simtomatik atau mengurangi gejala. Bila pemicunya infeksi virus flu atau common cold akan membaik sendiri setelah 3-5 hari. 

Namun saat membaik sebentar akan muncul lagi gejala saat tertular flu lagi. Hal ini tidak bisa dihindari karena sekitar bayi khususnya orangtua atau pengasuh sering mengalami flu yang tidak disadari dengan gejala badan pegal, badan lelah, sakit kepala, sakit tenggrok dan gejala lainnya. 

Bila gangguan grok-grok disertai hipersensititas saluran cerna alergi makanan dapat dicurigai sebagai penyebab. Maka orangtua bisa melakukan Oral Food Challenge atau melakukan eliminasi provokasi makanan. Tindakan ini harus direkomendasikan atau dilakukan atas bimbingan dokter yang sudah berpengalaman di bidangnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun