Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Napas Bunyi Grok-Grok, Alergi pada Bayi?

28 April 2024   06:38 Diperbarui: 28 April 2024   18:15 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak alami gangguan pernapasan. Sumber: Thinkstockphotos via KOMPAS.com

Bayi dengan Riwayat alergi seringkali mengalami rangsangan atau hipersentifitas system susunan saraf. Gejala ringan dan tidak berbahaya ini seringkali menimbulkan gejala minimal gangguan fungsinal persarafan ringan. Biasanya bayi tampak mudah kaget bila ada suara yang mengganggu. 

Gerakan tangan, kaki dan bibir sering gemetar, kaki sering dijulurkan lurus dan kaku. Breath Holding spell : bila menangis napas berhenti beberapa detik kadang disertai sikter bibir biru dan tangan kaku. Sebagian kecil anak mengalami mata juling (strabismus). Kasus jarang bayi ata anak mengalami kejang tanpa demam tidak disertai ganggguan EEG (EEG normal)

Sebagian besar tampak gerakan motorik bayi yang berlebihan dengan banyak bergerak. Usia < 1 bulan sudah bisa miring atau membalikkan badan. Usia < 6 bulan: mata/kepala bayi sering melihat ke atas. Tangan dan kaki bergerak berlebihan, bayi tidak bisa diselimuti ("dibedong"). 

Kepala sering digerakkan secara kaku ke belakang, sehingga posisi badan bayi "mlengkung" ke luar. Bila digendomg tidak senang dalam posisi tidur, tetapi lebih suka posisi berdiri.Usia > 6 bulan bila digendong sering minta turun atau sering bergerak/sering menggerakkan kepala dan badan atas ke belakang, memukul dan membentur benturkan kepala. Kadang timbul kepala sering bergoyang atau mengeleng-gelengkan kepala. Sering kebentur kepala atau jatuh dari tempat tidur.

Sebagian besar bayi mengalamu gangguan tidur seperti tampak gelisah,bolak-balik ujung ke ujung; bila tidur posisi "nungging" atau tengkurap; berbicara, tertawa, berteriak dalam tidur; sulit tidur atau mata sering terbuka pada malam hari tetapi siang hari tidur terus; usia lebih 9 bulan malam sering terbangun atau tba-tiba duduk dan tidur lagi. Gangguan itu seka=lama ini dianggap karena haus atau minta minum susu.

Gejala agresifitas menigkat ringan, dengan penampakan bayi pada usia lebih 6 bulan sering memukul muka atau menarik rambut orang yang menggendong. Sering menarik puting susu ibu dengan gusi atau gigi, menggigit, menjilat tangan atau punggung orang yang menggendong. 

Sering menggigit puting susu ibu bagi bayi yang minum ASI, Setelah usia 4 bulan sering secara berlebihan memasukkan sesuatu ke mulut. Tampak anak sering memasukkan ke dua tangan atau kaki ke dalam mulut. Tampak gampang seperti gemes atau menggeram. Emosi sedikit meningkat tampak bayi sering menangis, berteriak dan bila minta minum susu sering terburu-buru tidak sabaran. Sering berteriak dibandingkan mengiceh terutama saat usia 6 bulan

Gangguan konsentrasi tampak sejak awal dengan tampilan bayi cepat bosan terhadap sesuatu aktifitas bermain, memainkan mainan, bila diberi cerita bergambar sering tidak bisa lama memperhatikan. Bila minum susu sering terhenti dan teralih perhatiannya dengan sesuatu yang menarik tetapi hanya sebentar

Beberapa bayi mengalami gangguan ringan motorik kasar dengan pola perkembangan bolak balik, duduk, berdiri dan berjalan sedikit mundur tidak sesuai usia. Pada gangguan ringan keterlambatan motorik biasanya bolak balik pada usia lebih 5 bulan, usia 6 -- 8 bulan tidak duduk dan merangkak, setelah usia 8 bulan langsung berdiri dan berjalan.

Penderita hipersensitifitas atau alergi saluran cerna pada bayi seringkali disertai gangguan oral motor.  Gangguan oral otor sering berkaitan dengan gangguan mengunyah menelan. Gangguan makan makanan padat, biasanya bayi pilih-pilih makanan hanya bisa makanan cair dan menolak makanan yang berserat. 

Pada usia di atas 9 bulan yang seharusnya dicoba makanan tanpa disaring tidak bisa harus di blender terus sampai usia di atas 2 tahun. Sebagian kecil bayi kelompok harus diwaspadai gangguan kemampuan bicara atau ngoceh-ngoceh hilang dari yang sebelumnya bisa. Bila tidak ada gangguan kontak mata, gangguan pendengaran, dan gangguan intelektual biasanya usia lebih 2 tahun membaik.  Sebagian bayi mengalami impulsif ringan banyak tersenyum dan tertawa berlebihan seperti anak besar, lebih dominan berteriak daripada mengoceh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun