Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Napas Bunyi Grok-Grok, Alergi pada Bayi?

28 April 2024   06:38 Diperbarui: 28 April 2024   18:15 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak alami gangguan pernapasan. Sumber: Thinkstockphotos via KOMPAS.com

Penderita alergi pada bayi sering disertai hidung yang juga sensitif. Bayi sering bersin, pilek, kotoran hidung banyak, kepala sering miring ke salah satu sisi (sehingga beresiko kepala "peyang") karena hidung buntu, atau minum dominan hanya satu sisi bagian payudara. Karena hidung buntu dan bernapas dengan mulut waktu minum ASI sering tersedak

Bayi dengan riwayat alergi sering mengalami sensitif pada mata seperti muncul Neonatal Ophtalmika atau obstruksi duktus lakrimalis . Keluhan yang terjadi adalah mata sering berair atau sering timbul kotoran mata (belekan) salah satu sisi atau kedua sisi. Dalam keadaan ini tetes mata atau antibiotika tetes mata tidak banyak berpengaruh karena memang bukan karena infeksi.

Saluran kencing kadang menimbulkan gejala tertentu yang tidak berbahaya. Kencing warna merah atau oranye (orange) denagna sedikit bentukan kristal yang menempel di papok atau diapers . Hal ini sering dianggap inmfeksi saluran kencing, saat diperiksa urine seringkali normal bukan disebabkan karena darah.

Beberapa bayi mengalami gangguan Hormonal berupa keputihan/keluar darah dari vagina, timbul jerawat warna putih. timbul bintil merah bernanah, pembesaran payudara, rambut rontok, timbul banyak bintil kemerahan dengan cairan putih (eritema toksikum) atau papula warna putih

Biasanya disertai keluhan saat melakukan aktifitas laktasi atau menyusui ASI.  Tampak bayi minum berlebihan, berat berlebihan karena bayi sering menangis dianggap haus. Haus palsu adalah tampilan bayi sering menangis, mulutnya sering seperti mau ngempeng atau mencari puting tampak sucking refleks berlebihan dirangsang pipinya sedikit sudah seperti mencari puting. Hal itu belum tentu karena haus atau bukan karena ASI kurang. 

Pada bayi alergi yang sering rewel seringkali saluran cernanya sedikit sakit sehingga bila ada perasaan tidak nyaman bayi akan sering seperti ngempeng atau minta digendong. Sering menggigit puting sehingga luka. Minum ASI sering tersedak, karena hidung buntu dan napas dengan mulut. 

Minum ASI lebih sebentar pada satu sisi,`karena satu sisi hidung buntu, jangka panjang bisa berakibat payudara besar sebelah. Berat Badan Berlebihan atau kurang. Karena minum yang berlebihan atau sering minta minum berakibat berat badan lebih dan kegemukan (umur <1tahun). Sebaliknya terjadi berat badan turun setelah usia 4-6 bulan, karena makan dan minum berkurang

Pada usia setelah 4-6 bulan bayi dengan gangguan fungsi saluran cerna sering mengalami kesulitan makan dan berat badan sulit naik terutama setelah usia 4- 6 bulan. Hal ini terjadi karena pada saat usia tersebut mulai diberi makanan tambahan baru. Bila terdapat makan yang tidak cocok terjadi reaksi simpang makanan mengakibatkan sensitif saluran cerna. Bila hal ini terjadi maka gangguan sulit makan dan berat badan tidak naik mulait terjadi

mudah terkena infeksi batuk, pilek, berulang dan berkepanjangan . Dalam keadaan seperti ini sebaiknya tidak perlu terburu-buru minum antibiotika karena penyebab paling sering adalah infeksi virus yang akan sembuh sendiri dalam 5 hari. Karena sering sakit berakibat Otitis media atau keluar cairan dari telinga

Bayi dengan hipersensitifitas saluran napas disertai dengan sensitif saluran cerna setelah usia 4-6 bulan  sering mengalami sulit makan, gangguan kenaikkan berat badan dan mudah sakit. Beberapa manifestasi tersebut sering mirip gejala penyakit TB (bahasa awam flrks) seheingga mengalami overdiagnosis dan overtreatment TB. Minum obat jangka panjang TB padahal tidak menderita penyakit tersebut. Hal ini sering terjadi karena gejala TB mirip berbagai penyakit lainnya

Hipersensitifitas Sistem Persarafan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun