Pesan Allah itu memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, bahwa hendaklah mereka menjadi penolong-penolong agama Allah dalam semua keadaan mereka dengan lisan, perbuatan, serta dengan mengurbankan jiwa dan harta benda mereka. Dan hendaklah mereka memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana kaum Hawariyyin memenuhi seruan Isa.
Ada beberapa ayat lain dalam al-Quran, yang memerintahkan umatnya untuk membela Allah dan Rasul. "Sungguh Allah akan menolong orang yang membela-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (QS. al-Hajj: 40). Dalam surat lain disebut"Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan mengokohkan kaki kalian." (QS. Muhammad: 7)
Bagaimana Cara Membela Agama Allah ?
Ibnu Katsir seperti yang dikutip dalam Tafsir Ibnu Katsir juz VIII hal 28 dikatakan, makna "dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya Padahal Allah tidak dilihatnya." Orang yang menolong Allah swt dan Rasul-Nya dengan memiliki keinginannya membawa senjata. "Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa." adalah Allah swt menolong orang yang menolong-Nya yang sebetulnya Allah swt tidak membutuhkan pertolongan dari manusia. Adapun disyariatkannya jihad adalah untuk menguji sebagian kalian dari sebagian yang lain."Â
Tetapi dalam keadaan damai tidak ada perang yang mengancam seperti di Indonesia maka menolong agama Allah juga bermakna jihad dalam dakwah, menyebarkan Islam, dan menerapkan syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Dalam Tafsir Thobary juga dijelaskan, yang dimaksud menolong Allah adalah menolong atau membantu Rasulullah Saw dalam menyampaikan risalah Islam dan membantu Rasul dalam menghadapi musuh musuh Rasulullah dan musuh agama.
Berjuang mendakwahkan dan membela Islam bisa dilakukan dengan ragam cara, dengan harta, jiwa, juga lisan. "Perangilah orang-orang musyrik dengan harta kalian, jiwa kalian dan lisan kalian" (HR Abu Daud dan Al-Hakim dari Anas). Penistaan, pelecehan, atau penghinaan terhadap Islam terus dilakukan orang-orang kafir, sejak zaman Nabi Muhammad Saw. Umat Islam yang benar-benar dengan kemuslimannya, tanpa dikomando akan bangkit membela nama baik agama.Â
Berdasarkan dalil Quran, Sunah dan tafsir Ibnu Katsir, menjelaskan bagi umat, politikus atau partai yang tidak menyebarkan dakwah, tidak menyebarkan Islam, dan tidak menerapkan syariat dalam seluruh aspek kehidupan maka dianggap tidak membela Agama Allah.
Elit partai dan pendukungnya yang mengatas namakan partai politik akan dapat dinilai umat dan rakyat apakah partai tersebut pembela agama Allah atau bukan. Bisa saja dari nada dan intonansi suara seorang politikus, rakyat yang cerdas akan tahu siapa mujahid sejati yang membela agama Allah dan siapakah para munafik yang menjual agamanya demi kepentingan individu atau kelompoknya.
Kontroversi
Kontroversipun merebak saat Prof DR Amin mengungkapkan istilah partai setan. Padahal saat khutbah di masjid, Amin Rais, para ulama atau para utadz menyebut kata setan adalah hal yang biasa seperti halnya menyebut kata kafir. Para Ahli Tafsir menyebutkan kata Syaiton dalam bentuk mufrod dan jama' disebutkan sebanyak 88 kali. Dan kata iblis disebut sebanyak 11 kali. Allah selalu mengingatkan bahwa setan dan iblis adalah musuh seluruh manusia sampai hari kiamat.Â
Sehingga para penjaga moral umat itu selalu mengingatkan bahwa setan adalah musuh utama yang ada dalam diri manusia yang harus selalu diwaspadai. Sehingga seruan untuk menjauhi bisikan setan dan hindari berperilaku setan dalam kehidupan sehari hari baik kehidupan sosial, budaya dan politik adalah hal yang harus selalu dilakukan.