Mohon tunggu...
sandhika
sandhika Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

suka tidur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Teori Masuknya Islam di Indonesia

6 Juni 2023   23:59 Diperbarui: 7 Juni 2023   00:04 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saluran tasawuf merujuk pada cabang atau aliran dalam tradisi spiritual Islam yang dikenal sebagai tasawuf. Tasawuf adalah dimensi dalam Islam yang berfokus pada pengembangan hubungan pribadi dengan Allah, mencapai pemahaman mendalam tentang realitas spiritual, dan mencapai kedekatan dengan Tuhan melalui praktik-praktik spiritual dan introspeksi.

Ada beberapa saluran atau aliran yang berbeda dalam tasawuf, dan setiap saluran memiliki pendekatan dan metodologi uniknya sendiri. Beberapa saluran tasawuf yang terkenal termasuk: Qadiriyyah: Didirikan oleh Abdul Qadir al-Jilani, saluran ini menekankan pentingnya tawakal (kepercayaan dan penyerahan kepada Allah) dan pengabdian kepada Nabi Muhammad. Naqshbandiyyah: Diriwayatkan melalui Khwaja Baha-ud-Din Naqshband, saluran ini menekankan pada zikir hati, pengawasan diri, dan pemurnian batin melalui praktik dzikir dan meditasi.

 Chishtiyyah: Didirikan oleh Khwaja Moinuddin Chishti, saluran ini menekankan pada cinta kasih, toleransi, dan pelayanan kepada sesama manusia. Mereka sering terlibat dalam praktik-praktik seperti qawwali (pujian berirama) dan melibatkan diri dalam kegiatan sosial.

Suhrawardiyyah: Didirikan oleh Abu al-Najib al-Suhrawardi, saluran ini menekankan pada penekanan rasa takut kepada Allah dan pencarian cahaya ilahi melalui kontemplasi dan meditasi.

Rifaiyyah: Didirikan oleh Ahmad al-Rifa'i, saluran ini menekankan pada ekstase spiritual dan pengalaman langsung dengan Tuhan melalui praktik dzikir dan tarian yang disebut "samā". Ini hanya beberapa contoh saluran tasawuf yang ada, dan setiap saluran memiliki tradisi, praktik, dan metode uniknya sendiri. Tasawuf dan saluran tasawuf ini memainkan peran penting dalam pengembangan spiritual umat Islam dan memberikan wawasan dan panduan dalam mencapai tujuan spiritual mereka.

2.2.4      Saluran Pendidikan

Ulama, ustadz dan raja memiliki peran penting dalam proses islamisasi, dalam hal ini menyebarkan Islam melalui metode pengajaran seiring dengan keberadaan pondok pesantren yang menjadi wadah bagi para santri untuk belajar agama Islam. Pesantren pada dasarnya diajarkan oleh ustadz atau ustadz atau ulama. Sembari menuntut ilmu agama, mereka mempelajari berbagai kitab, kemudian setelah keluar dari keluarga petani, mereka kembali ke desa atau tempat asalnya untuk menjadi tokoh agama seperti Kyai, yang kembali menyelenggarakan pesantren

Pesatnya perkembangan Islam menyebabkan munculnya tokoh-tokoh agama atau mubaligh yang menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan pesantren. Pesantren merupakan tempat para pemuda dari berbagai lapisan masyarakat dapat belajar tentang Islam, setelah tamat mereka menjadi mubaligh yang menyebarkan agama Islam di daerahnya. Sebagai lembaga pendidikan Islam, pedant berperan dalam mendidik para ustadz, wali dan kerabat atau para imam. Maka petani ini menjadi ulama atau dai terkemuka yang menyebarkan Islam melalui dakwah dan pendidikan. Banyak lulusan pesantren tidak hanya mendirikan pesantren baru, tetapi juga memberikan dakwah kepada masyarakat, sehingga jalur pendidikan Islam di Indonesia semakin tersebar.

2.2.5      Saluran Kesenian

Islamisasi berlangsung melalui seni seperti arsitektur, patung atau ukir, tari, musik dan sastra. Seni arsitektur ini dapat dilihat misalnya di Masjid Demak kuno, Sendang Duwur Agung Kasepuhan di Cirebon, Masjid Agung Banten dan Masjid Baiturrahman di Aceh, Ternate dll. Contoh seni lainnya adalah pertunjukan wayang yang digemari masyarakat. Ajaran Islam ditambahkan melalui cerita wayang. Kesenian gamelan juga dapat mengundang penonton untuk menyaksikan pertunjukannya, selain itu juga diselenggarakan khutbah agama Islam

Agama Islam dapat dikembangkan melalui seni budaya seperti arsitektur (masjid), patung (patung), tari, musik dan sastra. Melalui seni budaya, ulama seperti Wali Sanga mengajarkan Islam melalui pendekatan budaya sehingga mudah diterima oleh masyarakat. Salah satunya adalah Sunan Bonang yang menciptakan Gending Durama dan kitab Gending Sunan Bonang. Selain itu, ada Sunan Giri yang dikenal sebagai seniman yang menciptakan Gending Asmarandana dan Pucung. Sunan yang menonjol di antara Wali Sanga adalah Sunan Kalija yang menggunakan media wayang untuk berdakwah kepada masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun