Mohon tunggu...
Sanastri ChandraDewi
Sanastri ChandraDewi Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

love to write

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice PPG Daljab Kategori II, Matematika Kecepatan Model CTL

10 Desember 2022   22:18 Diperbarui: 10 Desember 2022   22:25 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

BEST PRACTICES

KELAS V

SDN JEJANGKIT MUARA 1

MATA PELAJARAN  : MATEMATIKA

MATERI                       : KECEPATAN

PENYUSUN                :  SANASTRI CHANDRA DEWI, S.Pd

LK 3.1 Menyusun Best Practices


Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Lokasi

SDN Jejangkit Muara 1

Lingkup Pendidikan

Sekolah Dasar

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Mata pelajaran Matematika materi kecepatan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching Learning

Penulis

Sanastri Chandra Dewi

Tanggal

24 November 2022 (PPL 4)

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Latar belakang dari praktik pembelajaran ini adalah hasil belajar siswa kelas V masih rendah dalam materi kecepatan. Mereka belum dapat memahami konsep nyata dari penjabaran materi kecepatan yang terdiri atas jarak, waktu dan kecepatan.

Kegiatan ini sangat penting untuk dibagikan. Berdasarkan praktik yang dilakukan banyak perubahan positif siswa yang berdampak pada proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.

Sikap yang terjadi pada peserta didik, seperti:

  • Pembelajaran satu arah
  • Siswa belum aktif saat pembelajaran
  • Siswa sulit menggerti pembelajaran
  • Siswa belum berani untuk berpendapat dalam diskusi kelompok
  • Hasil belajar siswa rendah

Peran dan tanggung jawab saya adalah sebagai guru yang harus memaksimalkan kegiatan pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara guru, kepala sekolah, dan pakar, maka beberapa tantangan yang terjadi adalah:

  • Siswa berpendapat bahwa matematika itu sulit.
  • Siswa belum dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran
  • Pembelajaran belum konstektual
  • Pembelajaran berlangsung satu arah
  • Siswa enggan bertanya dan mengemukakan pendapat
  • Belum adanya media pembelajaran
  • Guru belum menggunakan model pembelajaran yang menarik

Yang terlibat dalam kegiatan ini adalah siswa, guru, dosen, guru pamong, teman sejawat dan kepala sekolah. Tantangan ini menyebabkan guru harus melewatinya dengan berbagai cara dan inovasi seperti penggunaan media dan model pembelajaran yang sesuai.    

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Tantangan yang harus segera diselesaikan dengan baik, diantaranya yaitu:

  • Menjelaskan kepada siswa bahwa matematika bukanlah pelajaran yang sulit. Pada kegiatan pendahuluan, saya meberikan motivasi dan apersepsi bahwa matematika itu ada dekat disekitar kita dan sudah sering kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari.
  • Melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, dengan cara menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching Learning yang akan melibatkan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran.
  • Melaksanakan pembelajaran konstektual dengan menggunakan model CTL yang akan dapat menerapkan pembelajaran nyata. Siswa diajak untuk mengukur jarak dan menghitung waktu tempuh dengan praktik nyata dilapangan.
  • Siswa aktif dan terlibat dalam pembelajaran karena penggunaan model CTL.
  • Siswa akan dibimbing dalam kegiatan diskusi, dengan bantuan media segitiga kecepatan yang menarik sehingga mereka dapat berdiskusi dan lebih berani dalam mengemukakan pendapat.
  • Menggunakan media pembelajaran berbasis TPACK. Penyajian vidio pembelajaran dapat membuat siswa tertarik untuk belajar.

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari aksi yang saya terapkan adalah siswa kelas V mampu  memahami materi kecepatan dengan konsep dasar penggukuran jarak, pengukuran waktu dan kecepatan  Pengggunaan media vidio membuat siswa tertarik dengan pembelajaran, model pembelajaran Contextual teaching Learning juga membuat siswa lebih mudah memahami pembelajaran karena siswa terlibat langsung dalam praktik pengukuran jarak, menghitung waktu tempuh dan mengamati kecepatan berlari teman-temannya yang berbeda-beda. Model CTL jua membuat siswa aktif dalam diskusi karena mereka memiliki pengalaman langsung saat kegiatan pembelajaran sehingga mereka berani berpendapat mengenai apa yang telah mereka lakukan dan pelajari saat praktik, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Kegiatan pembelajaran yang berlangsung mendapat respon positif dari teman sejawat dan kepala sekolah terhadap strategi yang saya lakukan dan menilai bahwa penerapan strategi sudah berhasil dilakukan. Oleh karena itu, dengan model Contextual Teaching Learning  yang dipadukan denggan vidio dan praktik kerja lapangan akan meningkatkan hasil belajar siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun