Mohon tunggu...
Samuel HasudunganTampubolon
Samuel HasudunganTampubolon Mohon Tunggu... Buruh - Seseorang yang senang belajar dan mengajar

Boleh berganti buah, tapi jangan lupa akar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kita Indonesia Harus Melewati "Penyaring Besar"

16 Agustus 2020   19:06 Diperbarui: 16 Agustus 2020   19:10 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Peradaban Tipe I, juga disebut peradaban planet, yaitu manusia dapat menggunakan dan menyimpan seluruh energi yang tersedia di planet bumi dan satelit bulan.

Peradaban Tipe II, juga disebut peradaban bintang, yaitu manusia dapat menggunakan dan mengontrol energi pada skala sistem tata surya dari bintang matahari, hingga sabuk asteroid, hingga Pluto.

Peradaban Tipe III, juga disebut peradaban galaksi, yaitu manusia dapat mengontrol energi pada skala semua seisi galaksi Bima Sakti yang berisi 400 Milyar Bintang, dimana Matahari adalah salah satunya dari 400 Milyar bintang lain.

'Penyaring Besar', dalam konteks paradoks Fermi, adalah apa pun yang mencegah materi tak hidup untuk menjalani abiogenesis, pada waktunya, untuk memperluas kehidupan abadi yang diukur dengan skala Kardashev. 

Dalam konteks paradoks Fermi, penyaring besar adalah istilah yang mengacu kepada suatu hal yang mencegah kemunculan peradaban maju yang dapat menyebar di alam semesta, apapun itu bentuknya, baik itu sesuatu yang mencegah proses abiogenesis ataupun yang menghancurkan suatu peradaban sebelum mereka dapat mendirikan koloni di tata surya lain.

Menurut saya, dari beberapa sumber yang ada, dunia sekarang mengalami percepatan yang luar biasa dalam penemuan hal baru, produksi massal, dan penggunaan massal. Dari segi percepatan atau akselerasi, kondisi sekarang hanya dapat disamai dengan keadaan sebelum dan pada Perang Dunia Pertama. 

Memang bom atom diledakkan dan manusia mendarat di bulan puluhan tahun setelah Perand Dunia Pertama. Namun dari segi percepatan atau akselerasi, silahkan cari tahu dan bandingkan bagaimana perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan, dan industri di tahun 1880-an, 1890-an, dan dekade 1900-an awal. 

Gila-gilaan! Sumber daya yang dibutuhkan pun menjadi sangat besar dan kebutuhannya meningkat dengan tajam untuk menyokong kemajuan tersebut. Sangking gilanya, pada Perang Dunia Pertama, fisik manusia ibarat tidak berarti di hadapan peralatan dan mesin perang. Misalnya gas klorin dan gas sarin yang membuat sekumpulan pasukan tidak berdaya.

Namun mengapa saya angkat isu teknologi, sains, industri dan kaitannya dengan isu perang, adalah karena perang berpotensi menghancurkan suatu peradaban kita manusia sebelum kita manusia dapat mendirikan koloni di planet lain atau di tata surya lain. Padahal percepatan itu juga dibutuhkan agar kita semakin segera dapat mendirikan koloni di planet lain atau di tata surya lain. Padahal, tanpa perang antar negara pun, manusia terus-menerus berperang dengan musuh seperti bencana alam, sumber daya menipis, dan pandemi seperti pada tahun 2020 ini.

Sekali lagi, 'Penyaring Besar', dalam konteks paradoks Fermi, adalah apa pun yang mencegah materi tak hidup untuk menjalani abiogenesis, pada waktunya, untuk memperluas kehidupan abadi yang diukur dengan skala Kardashev. 

Dalam konteks paradoks Fermi, penyaring besar adalah istilah yang mengacu kepada suatu hal yang mencegah kemunculan peradaban maju yang dapat menyebar di alam semesta, apapun itu bentuknya, baik itu sesuatu yang mencegah proses abiogenesis ataupun yang menghancurkan suatu peradaban sebelum mereka dapat mendirikan koloni di tata surya lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun