Mohon tunggu...
Samuel HasudunganTampubolon
Samuel HasudunganTampubolon Mohon Tunggu... Buruh - Seseorang yang senang belajar dan mengajar

Boleh berganti buah, tapi jangan lupa akar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kita Indonesia Harus Melewati "Penyaring Besar"

16 Agustus 2020   19:06 Diperbarui: 16 Agustus 2020   19:10 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Ada pula kemungkinan bencana alam maha dahsyat yang memusnahkan seluruh kehidupan di sebuah planet. Namun, dari berbagai hal yang saling bertolak belakang secara logika utama dari pengamatan tersebut adalah bahwa semakin mudah kehidupan berevolusi ke tahap yang umat manusia mampu sekarang, semakin suram peluang masa depan kita manusia.

Saya jadi teringat gambar lucu di internet tentang orang-orang Mesir zaman dahulu yang kecewa karena hasil kerja keras dan kerja cerdas mereka membangun piramid malah dianggap kerja buatan alien dari planet Silahkan bilang kalau alien itu ada, namun sejauh ini yang kita ketahui, mahluk dengan peradaban cerdas ya hanya satu, yaitu ya kita manusia. Atau setidaknya, kita belum tahu ada mahluk planet lain atau mahluk di planet bumi ini yang hampir menyamai apalagi melampaui kita. 

Jika ada mahluk lain, entah itu alien dari planet lain atau hewan di bumi yang melampaui cerdas dan bijak manusia dalam mengembangkan kemampuan peradaban teknologi yang menyamai kita, bisa kita bayangkan akan bertambah berapa banyak kebutuhan akan energi, pangan, tempat tinggal dan keinginan lainnya. Padahal sumber daya planet bumi meskipun melimpah, tapi tetap jelas terbatas dan bisa habis. Artinya, akan semakin suram peluang masa depan kita manusia di planet bumi ini.

Kita bertanya-tanya sudah di manakah posisi manusia saat ini bila dibandingkan dengan "Penyaring Besar" itu. Ada kemungkinan bahwa penyaring ini sudah lewat ada di masa lalu atau mungkin belum terjadi malah di masa depan. 

Penyaring ini bisa berupa penghalang evolusi kehidupan peradaban cerdas atau kemungkinan bahwa peradaban maju akan selalu menghancurkan dirinya sendiri. Misalnya perang nuklir, perang racun, atau perang virus, yang didasari oleh pertentangan antara dua ideologi cerdas untuk merebut sumber daya alam yang menipis setelah kehancuran akibat bencana alam maha dahsyat.

Ide ini diusulkan pada esai online berjudul "Filter Hebat - Apakah Kita Hampir Melewatinya?", oleh ekonom Robin Hanson. Versi pertama ditulis pada Agustus 1996 dan artikel terakhir diperbarui pada 15 September 1998. Sejak saat itu, rumusan Hanson telah mendapat pengakuan dalam beberapa sumber terbitan yang membahas paradoks Fermi dan implikasinya. Sudah jelas dari judulnya, ada keraguan apakah memang 'Penyaring Besar' itu sedah kita lewati atau masih ada di masa depan.

Hal ini membuat pikiran saya jadi liar akan dua pertanyaan.

Pertama, apakah 'Penyaringan Hebat' ini dapat terjadi dua kali atau bahkan berkali-kali?

Kedua, apa yang perlu kita siapkan dan rencanakan agar 'Penyaringan Hebat' ini tidak berdampak terlalu signifikan?

Hal ini tentu lumayan relevan dengan kondisi pandemi saat ini. Kalau pandemi dianggap sebagai 'Penyaringan Hebat', maka umat manusia telah mengalami nya berkali. Namun belum ada yang serta merta memusnahkan 99,99999% kehidupan (bukan hanya manusia, namun juga mahluk lain apa pun). 

Sejauh yang kita tahu, hal ini hanya dapat diwujudkan oleh bencana alam seperti hantaman meteor dan ledakan gunung berapi. Tubrukan meteor telah terjadi berkali-kali. Bukti kawah nya bisa dilihat di berbagai penjuru planet bumi. Era kejayaan dinosaurus yang terbagi 3 zaman juga dipisahkan oleh tubrukan bumi dengan meteor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun