Mohon tunggu...
samuel purba
samuel purba Mohon Tunggu... Administrasi - PNS, pemerhati sosial

Penikmat alam bebas dan bebek bakar; suka memperhatikan dan sekali-sekali nyeletuk masalah pendidikan, budaya, dan kemasyarakatan; tidak suka kekerasan dalam bentuk apa pun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Abang

3 Februari 2023   15:25 Diperbarui: 3 Februari 2023   15:56 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

juga akan rahasia yang semenarik pribadimu yang indah

Mimpi-mimpimu kini mengikuti kami pergi, pun kau relakan menjadi milik kami

dalam kesetiaan dan  kesabaran akan kami jaga

pesan yang kau titipkan pada wangi bunga kamboja

dan sebaris doamu yang tak pernah binasa

Kami memaksa kaki yang kini lunglai 

segera beranjak sebelum matahari kembali ke peraduannya 

Kami melihat pohon-pohon melambai selamat jalan

Sedamai ini ternyata jiwamu pergi

Setenang ini ternyata ujung jari menghentikan tetes air mata

Senyum terakhirmu tertinggal di sana.

Jakarta, 3 Februari 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun