Mohon tunggu...
samuel purba
samuel purba Mohon Tunggu... Administrasi - PNS, pemerhati sosial

Penikmat alam bebas dan bebek bakar; suka memperhatikan dan sekali-sekali nyeletuk masalah pendidikan, budaya, dan kemasyarakatan; tidak suka kekerasan dalam bentuk apa pun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Elegi Sebuah Malam

12 Februari 2019   20:38 Diperbarui: 12 Februari 2019   20:45 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.abchomeandcommercial.com

Pada suatu waktu kau bertanya padaku

mengapa sang malam begitu sabar 

tetap diam dan tenang saatku mengumbar emosi

tetap sabar meski aku menangis sejadi-jadinya

Malam mengerti, kataku

kita sebetulnya hanya belum mampu

menata langkah di dalam gelap

Kau mengharapkan siang membuka rahasia

sementara cahaya hatimu lebih terang

Aku menunggumu bertanya lagi,

namun kau diam, menunggu daun-daun yang jatuh satu-satu

tertiup angin yang tersenyum menjauh

Kau duduk mendekat, aku tertegun seribu kata

apa yang sebetulnya ingin kau sampaikan

Hatiku sudah menghangat sedari tadi

jangan biarkan padam dengan diammu

Tekadku sudah bulat, katamu

Aku tertawa dengan seriusmu

Sebetulnya kita ini mau apa

Kau melirik ke arah kelam, aku menanti rambutmu berhenti dipermainkan angin malam

Aku biasa sendiri, dan kau pun demikian

Mungkin kesimpulan ini sangat rapuh

namun kau setuju dalam angguk kecil itu

masih ku ingat kau mengangguk dibungkus tangis..

Kini kau tidak lagi perlu menunggu

dan aku pun tak hendak mengganggu

Tenang kau melangkah dalam gelap,

membiarkan senyummu tertinggal di sini,

rumput malam bergoyang sendiri selagi sepi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun