tertiup angin yang tersenyum menjauh
Kau duduk mendekat, aku tertegun seribu kata
apa yang sebetulnya ingin kau sampaikan
Hatiku sudah menghangat sedari tadi
jangan biarkan padam dengan diammu
Tekadku sudah bulat, katamu
Aku tertawa dengan seriusmu
Sebetulnya kita ini mau apa
Kau melirik ke arah kelam, aku menanti rambutmu berhenti dipermainkan angin malam
Aku biasa sendiri, dan kau pun demikian
Mungkin kesimpulan ini sangat rapuh
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!