Mohon tunggu...
Samuel Hutabarat
Samuel Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hi there. Glad you stop by. Enjoy my writings and share me your opinion. God bless you.

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Reformasi Pikiran dalam Kehidupan Sehari-hari

7 September 2021   21:53 Diperbarui: 7 September 2021   22:02 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

John Calvin bersama dengan para tokoh reformator telah memperkenalkan teologi reformasi sebagai tanggapan atas praktek-praktek ibadah di gereja pada masa itu yang dianggap menyimpang dari doktrin yang Alkitabiah. 

Teologi reformasi ini bertujuan agar gereja pada hakekatnya kembali kepada doktrin dan penyembahan yang benar kepada Allah tanpa adanya percampuran ide dari manusia atau budaya. 

Namun sangat disayangkan bahwa walaupun gereja-gereja telah kembali kepada praktek dan ibadah yang benar, namun umat Tuhan banyak yang terjebak dalam pola pikir yang tidak sesuai dengan ajaran firman Tuhan. Iblis ingin menghancurkan umat Tuhan. Apabila Iblis tidak bisa menghalangi anak Tuhan datang ke gereja untuk beribadah, maka Iblis akan mencoba menghalangi anak Tuhan dalam menerima firman Tuhan yaitu melalui pikiran.

Pikiran adalah wilayah dalam setiap manusia yang penting bagi Tuhan dan Iblis, karena dalam pikiranlah manusia menentukan tindakan, impian, perkataan, dan aksi.  

Melalui pikiran, manusia menentukan apakah akan menjalankan perintah Tuhan atau tidak. Melalui pikiran, manusia memutuskan apakah akan menanggapi hal-hal negatif yang masuk kedalam pikirannya atau menghiraukannya.

Mari kita membaca dari Matius 4:1-11, demikian firman Allah (1) Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. 

(2) Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. 

(3) Lalu datanglah si pencoba  itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah,  perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." 

(4) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci  dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, (6) lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah,  jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." 

(7) Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai  Tuhan, Allahmu!" 

(8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia  dengan kemegahannya, (9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." 

(10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis!  Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti! (11) Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus. 

Dalam nats ayat Alkitab diatas, kita dapat melihat bagaimana Iblis mencobai Yesus Kristus  yang saat itu baru selesai berpuasa. Pencobaan-pencobaan itu bisa dengan mudah dipatahkan oleh Yesus Kristus karena Ia selalu memulai jawaban dengan perkataan "Sebab ada tertulis". Dari sini kita dapat melihat bahwa Yesus Kristus tidak menanggapi serangan dari Iblis, tetapi Yesus Kristus menjawab sesuai dengan apa yang tertulis di Alkitab. Mengingat dan mengutip ayat Alkitab akan menghancurkan semua serangan Iblis.

Berbeda dengan yang dialami oleh Hawa di taman Getsemani ketika ia digoda oleh Iblis. Iblis memakai firman Tuhan untuk menyerang Hawa (Kejadian 3:1 "...Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman  ini jangan kamu makan buahnya, bukan?") dan memelintir apa yang Tuhan katakan (Kejadian 3:4 "Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati"). 

Disini kita melihat bahwa Iblis hanya cukup mengubah cara pandang Hawa terhadap perintah Tuhan sehingga Hawa mulai memakai akal pikirannya lalu membuat keputusan bahwa apa yang dikatakan Iblis adalah benar dan masuk akal sehingga pada akhirnya Hawa dan Adam jatuh kedalam dosa.

Pikiran kita harus selalu diisi oleh kebenaran firman Tuhan agar kita bisa membedakan apa yang salah dan benar saat menjalani kehidupan sehari-hari. Benarlah apa yang dikatakan dalam Hosea 4:6 ditulis "Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah". Bagaimana kita bisa menang melawan serangan Iblis apabila kita sendiri tidak tahu apa yang tertulis dalam Alkitab? B

agaimana kita bisa membedakan suara Iblis yang telah dengan cerdik memelintir firman Tuhan (seperti yang dialami Hawa) apabila kita sendiri tidak pernah membaca Alkitab? Bagaimana kita bisa mendapatkan hikmat dari Tuhan dalam menghadapi suara Iblis apabila suara Roh Kudus saja tidak pernah kita turuti?

Selain menipu dengan cara memelintir firman Tuhan, serangan lainnya adalah dengan cara yang perlahan tapi pasti membuat anak Tuhan menerima ide dan pemahaman baru yang tidak selaras dengan ajaran Alkitab. 

Pemahaman baru ini dibungkus dalam bentuk trend, budaya, dan gaya hidup sehingga lama-lama hal tersebut diterima dalam kehidupan anak Tuhan. 

Trend, budaya dan gaya hidup yang dimaksud salah satu contohnya adalah ikut praktek yoga, mengikuti seminar yang memakai konsep dari kepercayaan animisme, mempercayai doktrin-doktri yang diajarkan dalam aliran new age. Sebagai orang Kristen, saya berpendapat bahwa tidak salah untuk membaca dan memahami trend, budaya dan gaya hidup yang sedang berkembang disekitar kehidupan kita. Justru saya menyarankan untuk mempelajarinya. 

Setelah dipelajari lalu bandingkan dengan apa yang ditulis di Alkitab; apakah sesuai ajaran Alkitab? Apakah menentang dengan apa yang difirman Allah? Setelah mempelajari dan menelaah, barulah kita bisa membuat kesimpulan apakah perlu atau tidak untuk diikuti.

Banyak orang Kristen yang malas belajar dan malas membaca. Mereka malas mencari tahu dan menggali apa yang dihadapi. Tidak memahami secara benar maksud dari trend, budaya dan gaya hidup atau malas mencari tahu makna dari itu semua akan berakibat fatal. 

 Apabila anak Tuhan mulai melupakan saat teduh, tidak teratur membaca Alkitab, dan sering absen dari ibadah kebaktian, maka pemahaman duniawi inilah yang akan mengambil alih atau mendominasi isi pikiran sehingga perlahan-lahan menjadi benteng kokoh yang menutupi pikiran dari kebenaran firman Tuhan.

Rasul Paulus menulis dalam I Korintus 4:4 "Yang di antaranya, ilah dunia ini telah membutakan pikiran mereka yang tidak percaya sehingga mereka tidak dapat melihat terang kemuliaan Injil Kristus, yang adalah gambaran Allah", dan dalam II Korintus 10:5 "Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukannya kepada Kristus". 

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya bagi Rasul Paulus untuk menulis bahwa pikiran adalah wilayah yang sangat bahaya dan rentan dari serangan Iblis. Pikiran yang tidak kita jaga, akan segera dikuasai oleh Iblis dan perlahan-lahan membuat tembok agar jangan sampai manusia itu bisa menerima kebenaran firman Tuhan. 

John Calvin meresponi kedua ayat diatas dan berkata bahwa pikiran manusia bagaikan gudang berhala dan takhyul, sedemikian rupa bahwa apabila manusia percaya pikirannya sendiri sehingga meninggalkan Tuhan dan membuat ilah dalam pikirannya sendiri (Man's mind is like a store of idolatry and superstition; so much so that if a man believes his own mind it is certain that he will forsake God and forge some idol in his own brain). Apa kiranya yang menjadi berhala atau ilah dalam pikiran manusia? Berhala dan ilah itu bisa berupa segala hal-hal duniawi yang telah tertanam dalam pikiran kita yang telah menggantikan firman Tuhan.

Sekarang kita telah mengerti betapa pentingnya pikiran kita dihadapan Tuhan dan Iblis. 

Apakah yang wajib (saya tekankan kata wajib) kita lakukan sebagai anak Tuhan agar jangan sampai Iblis memagari pikiran kita sehingga menghalangi kita untuk memahami dan mengerti kebenaran firman Tuhan? Sama seperti semangat reformasi yang dibuat oleh para tokoh reformator yang telah bekerja keras agar gereja kembali kepada kaidah dan doktrin Alkitab yang benar,  kita juga harus melakukan reformasi terhadap pikiran kita. 

Hanya satu kuasa yang dapat meruntuhkan kubu yang telah dibangun oleh manusia dalam pikirannya, yaitu kuasa Tuhan Yesus. Efesus 4:22-24 menulis bahwa ketika kita meninggalkan manusia lama, yaitu kehidupan kita sebelum berserah kepada Tuhan, maka akan ada pembaharuan dalam roh dan pikiran. 

Cara berpikir kita akan berbeda. Pikiran yang dikuasai oleh Roh Kudus akan terus menghantarkan kita kepada arah yang benar dan memampukan kita untuk mengenali siasat dan tipuan Iblis (Efesus 4:22-24 "yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan  manusia lama,  yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya  yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan  manusia baru,  yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan  yang sesungguhnya").

Reformasi dalam pikiran kita akan terjadi apabila kita dengan sungguh-sungguh menanggalkan dan meninggalkan pemikiran-pemikiran salah yang telah ditanam oleh Iblis dalam pikiran kita lalu bertobat. Disaat kita melakukan saat teduh dan ketika kita mengalami persekutuan dengan Tuhan maka Roh Kudus akan terus memperbaharui diri kita. Roh Kudus akan terus menerus menerangi, menegur dan menunjukkan hal-hal yang kiranya masih ada kekejian atau keduniawian yang tersisa dalam pikiran kita.

Tuhan itu baik. Ia tidak akan membiarkan kita berperang sendiri melawan Iblis tetapi akan memberi hikmat dan kekuatan agar kita bisa mengalahkan kuasa dari si jahat.

Halleluyah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun