Nak
Oleh: SAMSUTO
Nak,
Masih ingatkah kamu?
Ketika berderai matamu,Â
Merengek, merayu ayahmu
Untuk mencari baju baru
Disaat lebaran hampir tiba..
Nak..
Masih ingatkah kamu?
Ketika tiga tahun pupus harapmu
Tak pernah tersampir,
Kain baru yang kau pinta
Karena ayahnya masih menata
Buliran padi yang tak menua
Nak..
Masih ingatkah kamu?
Saat kita harus beranjak,
Kemudian menghindar
Dari duri yang menusuk mata
Saat di hari itu..
Ketika banyak kain baru tersampir
Melekat pada badan sahabatmu dan sanakmu
Kita memilih berinsut, biar duri tak semakin dalam menusuk
Menutup pintu, memejamkan mata yang memerah..
Di saat kita seharusnya berlepas diri, kita terluka, Nak
Nak..
Maka ketika ayahmu menuai
Bulir padi yang lama kita tunggui
Dan mentaripun bersahabat mencandai..
Kitapun sampai pada hari ini, Nak..
Ketika kemenangan jiwa teraih
Maka Nak,
Ingatlah kita!
Jangan kita menjadi bagian duri
Yang akan melukai mata yang belum menuai benih
Tetaplah bersahaja..
Bukankah ini kemenangan rasa
Yang terasah
Mari berpatri diri
Masih banyak waktu,
Yang bukan hari ini..
Nak..ingatlah kita
Jangan jadi duri, di hari yang fitri..
Menteng 160715
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI