Mohon tunggu...
sampe purba
sampe purba Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Insan NKRI

Insan NKRI

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pinasa Versus Jabi-jabi

1 Februari 2019   19:53 Diperbarui: 1 Februari 2019   20:09 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam satu episode cerita kuno, untuk memenuhi perintah agung Kaisar Agustus Romawi, Joseph yang merantau ke Galilea di Tanah Nazereth, mudik ke Bethlehem Ephrata. Asal leluhurnya Raja David, penguasa zaman Purba ribuan tahun sebelumnya. Sementara musim mudik itu, Yesus atau Isa pun lahir. Desa leluhur asal nenek moyang, oleh penterjemah Alkitab disebut Bona ni Pinasa. Yusuf dan Maria mudik ke bona ni pinasana.

Sebetulnya hal mudik ini, tidak hanya berlaku untuk manusia. Juga binatang. Jutaan Wildeebest (sejenis kerbau kerempeng bertubuh seperti sapi), zebra dan rusa saban tahun mudik melintasi sungai Mara yang penuh buaya di pedalaman Afrika. Tidak semua selamat. Migrasi raksasa ini merupakan ritual alam tahunan yang oleh Pemerintah dan masyarakat dimanfaatkan menjadi event industri pariwisata safari alam. 

Ikan salmon di hutan Arizona, atau burung kiwi di Selatan Australia juga mudik setiap tahun ke desa kelahirannya. Burung Kiwi mudik sekaligus mencari pacar, jodoh atau menemui kembali pasangan, yang masing-masing mengembara sepanjang tahun tetapi solid setia dalam hubungan jarak jauh (long distance relationship). 

Simbolisme Pinasa

Pinasa atau nangka adalah lambang dan sumber kehidupan. Buah pinasa enak dan ranum. Pinasa tumbuh di kebun, dan sering ditanam di parik ni huta. 

Batang pohon nangka yang keras dan anti rayap, sangat cocok dibuat menjadi bahan Solu/ perahu tradisional dari kayu tunggal, soko guru/ plar utama rumah kayu, tongkat berukir dan pegangan pedang. Akar tunggangnya dapat menjadi bagian dari alat musik sarune, taganing dan kecapi.

 Jabi-jabi vs Pinasa 

"Di huta do panuanan pinasa, di balian parbandaan panuansn ni jabi-jabi"

Jabi-jabi (mirip dan sekeluarga dengan hariara/ pohon beringin - ficus benjamina) adalah juga tanaman yang penting dalam siklus kehidupan. Jabi-jabi bercabang banyak, berurat akar dari dahannya, rimbun dan tidak terlalu tinggi. Biasa ditanam di pekuburan yang ditinggikan undukannya/ disebut tabbak, di luar kompleks desa. 

Satu keluarga seketurunan leluhur biasanya memiliki satu kompleks pekuburan/ tabbak. Banyak orang Batak yang masih lahir di desa, sekalipun berjaya di perantauan, kalau meninggal kelak berharap dikubur di kompleks tabbak leluhurnya. Tidak memilih di Sandiego Hills. Ingat lagu Gr. Nahum Situmorang ?. Asia - Yunani, Australia sudah dikitari, namun kerinduannya dimakamkan di Pulau Samosir Tepian Danau Toba. Bona ni pinasana. 

Pohon jabi-jabi menjadi favorit burung burung kecil untuk bersarang dan mencari makan. Ulat ulat maupun buah pohon jabi-jabi yang kecil kecil sebesar biji padi gogo rancah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun