Ya, Puan merupakan puteri mahkota PDI Perjuangan. Pasalnya, dia adalah anak kandung dari sang Ketum partai banteng, Megawati Soekarno Putri.
Sebagai seorang puteri mahkota, tentu saja Puan memiliki keistimewaan dibanding kader internal PDI Perjuangan lainnya. Dalan hal ini, merupakan hal alami bila Megawati bakal lebih memprioritaskan Puan selaku putrinya sebelum melirik ke kader lainnya.Â
Kekurangan : Sayangnya privilege yang dimiliki oleh Puan ini tidak diimbangi dengan tingkat kepercayaan publik terhadapnya. Berdasarkan dari beberapa hasil lembaga survei yang ada di tanah air, elektabilitas cucu Bung Karno ini tidak pernah beranjak dari peringkat bawah.Â
Contoh terakhir, hasil rilis Indikator Politik Indonesia (IPI) bulan Oktober 2020, elektabilitas Puan hanya sebesar 0,9 persen. Selain itu, akhir-akhir ini nama Puan kerap menjadi sorotan tajam masyarakat karena ucapan dan tindakannya berbuah blunder.Â
Tentang ucapan, Puan sempat membuat masyarakat Sumatera Barat tersinggung, karena dianggap tidak pancasilais.Â
Sedangkan soal tindakan terjadi pada saat dilangsungkan sidang paripurna DPR RI membahas Omnibus Law UU Cipta Kerja. Pada saat itu dengan sengaja dia mematika micropon Irwan Fecho dari Fraksi Demokrat saat interupsi. Tindakan ini trending. Dan, Puan pun jadi bahan bulan-bulanan netizen.Â
Ganjar PranowoÂ
Kelebihan : Nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat ini patut diakui tengah naik daun. Itu karena gaya kepemimpinannya yang konon dianggap bisa berbaur dengan masyarakat lapisan bawah.Â
Hal ini pula yang akhirnya mampu menjadikan elektabilitas Ganjar Pranowo selalu nangkring di peringkat atas. Bahkan, menurut hasil survei terakhir IPI, politisi PDI Perjuangan ini memperoleh angkat tertinggi sebesar 18,7 persen.Â
Tingginya elektabilitas Ganjar tentu saja bisa menjadi kelebihan atau modal kuat bagi dirinya maju Pilpres 2024.Â
Kekurangan : Sebagaimana telah disinggung bahwa di tubuh PDI Perjuangan ada pesaing kuat Ganjar. Yakni Puan maharani.Â