Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pamor Soeharto Runtuh Saat Ditinggal Ibu Tien dan Menyoal Jokowi Sepeninggal Ibu Sujiatmi

2 Oktober 2020   20:39 Diperbarui: 2 Oktober 2020   20:50 1421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diakui atau tidak, Kesuksesan Presiden Jokowi memang tidak bisa dilepaskan dari doa seorang ibu. Apalagi kabarnya Ibunda Jokowi merupakan sosok ibu yang taat beribadah dan rutin mengerjakan shalat tahajud, shalat dhuha, puasa Senin-Kamis dan aktif diberbagai forum pengajian. 

Banyak ditulis dalam beberapa media massa, dalam shalatnya, Sujiatmi selalu mendoakan Jokowi agar selalu sukses dalam menjalankan tugas dan selalu diberi kemudahan dan keselamatan. 

Sujiatmi memang seorang muslimah yang taat. Waktu luangnya selalu digunakan untuk mengikuti pengajian dan beribadah. Dan Jokowi pun mengakui kekuatan ibundanya terletak pada doa. 

Berkat keteguhan, ketekunan dan kekuatan doa ibunya, karier politik Jokowi berjalan mulus layaknya jalan tol. Tengok saja, sejak terjun pada dunia politik dengan mencalonkan Wali Kota Solo tahun 2005 lalu, pria kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 ini tidak pernah kalah dalam Pemilu. 

Jokowi mampu meraih hasil sempurna dalam setiap ajang pemilihan calon pemimpin. Dua kali pada Pilwakot Solo (2005 dan 2010), kemudian maju pada Pilgub DKI Jakarta tahun 2012. Dia kembali sukses mengalahkan petahana.

Selang dua tahun Jokowi mencalonkan diri jadi presiden pada tahun 2014, dan hasilnya kembali menang. Pun, pada kontestasi Pilpres 2019 lalu, Jokowi mampu menunjukan superioritasnya. 

Tanpa menafikan peran penting istrinya tercinta, Ibu Iriana. Sekali lagi kesuksesan Jokowi tersebut tak bisa dilepaskan dari doa seorang ibu. Namun, apa jadinya kekuatan Jokowi sepeninggal ibundanya. Sebab, sebagaimana diketahui bersama bahwa ibundaya tersebut telah kembali menghadap sang Maha Pencipta pada 25 Maret 2020 lalu. 

Akankah meninggalnya Sujiatmi berpengaruh terhadap pamor Jokowi sebagaimana Presiden Soeharto setelah ditinggal Ibu Tien? 

Penulis rasa pertanyaan tersebut di atas akan sulit dijawab. Bagaimanapun antara Soeharto dan Jokowi berada dalam kondisi dan situasi politik yang berbeda, dengan sumber "kekuatan" berbeda pula. 

Jika Ibu Tien banyak diberitakan memiliki kekuatan spiritual begitu kuat, sementara kekuatan Sujiatmi terletak pada keyakinannya terhadap Sang Maha Pencipta, yaitu doa. 

Meski demikian, dalam pandangan ilmu cocokologi penulis, pasca meninggalnya Sujiatmi, pamor Presiden Jokowi dalam beberapa bulan terakhir memang tengah dipertaruhkan, bahkan tak jarang dicibir dan disuruh mundur dari jabatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun