Seakan dikomando, kami bertiga beringsut menuju parkiran untuk mengambil motor masing-masing, dan kemudian meluncur ke rumah sakit.Â
***
Ada sesuatu yang ingin meledak dari tubuhku ketika melihat tubuh gadis cantik dengan berlumur darah, hingga tanpa kurencanakan air mataku lolos berjatuhan menetes dan berbaur dengan lantai UGD.Â
Dea, gadis yang beberapa jam lalu masih begitu ceria, kini sudah terbujur kaku. Kata pihak rumah sakit, telah meninggal saat tiba di UGD.Â
Aku tertawa hambar saat pikiranku mengajakku hanyut mengingat kejadian waktu di room karoke hingga ke pelataran parkir. Ada rasa sesal begitu dalam. Kenapa aku sampai lengah, tak memperhatikannya saat kedua sahabatku bertengkar.Â
"Maafkan aku, Dea," gumamku, sambil kupandang Amran dan Yono yang tak hentinya bercucuran air mata.Â
***
Selalu ada hikmah dalam setiap kejadian yang kita alami. Insiden kecelakaan Dea telah mampu membuka pintu rahmat bagi kami bertiga.Â
Setelah insiden itu, kami memutuskan untuk tidak lagi meminum minuman alkohol. Kematian Dea, benar-benar meninggalkan ribuan bahkan jutaan rasa sakit di hati kami bertiga.
Salam
Catatan : Terinspirasi dari kisah nyata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H