Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rekomendasi PDIP (Mulai) Tak Laku dan Menakar Poros Baru Pilpres

10 September 2020   22:31 Diperbarui: 10 September 2020   22:21 8162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu banyak kemungkinan terbentuk poros baru jika Gerindra dan Prabowo melepaskan diri dari PDIP. Sebut saja : 

1. Gerindra-Demokrat 

Poros ini bukan hal mustahil terjadi, mengingat jika terjadi koalisi sudah cukup bisa mengusung pasangan calon pada Pilpres 2024 mendatang, sebab telah bisa memenuhi ambang batas pencalonan (Presidential threshold). 

Diketahui hasil pemilu 2019, Gerindra meraih 78 kursi di parlemen, dan Demokrat 54. Jika digabung, poros ini telah melebihi 20 persen dari jumlah total kursi DPR yang berjumlah 576 kursi. 

Selain itu, koalisi kedua partai ini tidak akan begitu rumit memutuskan siapa calon presiden dan wakil presiden. Hampir dipastikan Ketua Umum Partai Demokrat, AHY akan legowo jika ditempatkan sebagai wakil Prabowo. 

2. Gerindra-Golkar 

Poros ini bisa saja terjadi, karena keduanya memiliki jumlah kursi parlemen cukup besar. 

Diketahui jumlah kursi Golkar adalah 85 dan Gerindra 78. hanya kendalanya adalah Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto belum tentu mau dijadikan wakil Prabowo, kecuali ada komitmen politik lainnya yang win-win solusion. 

3. Gerindra-PKB 

Poros ini juga sudah bisa mengusung pasangan calon, mengingat jika disatukan jumlah kursinya sebanyak 136. Karena jumlah kursi PKB adalah 58 kursi. 

Poros ini juga berpeluang besar terjadi. Sama halnya dengan Demokrat, koalisi dua partai ini tidak akan menemui kendala dalam memutuskan siapa calon presiden dan wakilnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun