Kenapa?Â
Karena boleh jadi pernyataan Puan ini bakal menyinggung perasaan masyarakat Minang. Dan, tanpa disadari hal tersebut kemungkinan besar akan menuai rasa tidak empati terhadap dirinya.Â
Apabila rasa tidak empati tumbuh pada masing-masing masyarakat Minang, sudah bisa dipastikan akan berimbas pada pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan.Â
Pasangan Mulyadi - Ali Mukhni bisa saja bakal banyak ditinggalkan oleh calon pemilihnya pada Pilgub Sumbar 2020 nanti. Artinya, bakal sulit bagi PDI Perjuangan untuk bisa menjadikan pasangan tersebut duduk manis di kursi Sumbar 1 dan 2.Â
Itulah dampak polah Puan Maharani dalam skala kecil, atau khusus untuk Daerah Sumbar saja.Â
Akan tetapi, jika isu pernyataan cucu proklamator ini terus digoreng oleh calon-calon lawan politiknya, maka tidak akan menutup kemungkinan pula, Megawati sebagai ibu kandungnya menuai badai. Istilah kata, Puan polah Mega Kepradah.Â
Maksud penulis dengan narasi "Mega Kepradah" tentu bukan dalam arti sempit. Arti "Megawati" di sini tentu saja PDI Perjuangan. Lantaran, sebagaimana diketahui, putri sulung Bung Karno ini adalah Ketua Umum dari sempalan PDI tersebut.Â
Dengan pernyataan Puan yang begitu banyak memantik kritik dan reaksi dari berbagai pihak. Penulis kira, bukan hanya Puan yang rugi, tetapi bisa juga berdampak buruk bagi hajatan PDI Perjuangan.Â
Sebagaimana diketahui, hajatan PDI Perjuangan paling dekat adalah menghadapi Pilkada serentak 2020. Sedangkan hajatan lain yang lebih besar tentu saja Pilpres 2024.Â
Jalan Lapang Ganjar Pranowo?Â
Beberapa pengamat politik menilai, pernyataan Puan Maharani tentang masyarakat Sumbar sedikit banyaknya akan bersampak kurang baik.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!