Banyak spekulasi beredar, bergabungnya Gatot dengan KAMI adalah ingin mendapatkan dukungan atas niatnya yang sempat tertunda pada Pilpres 2019 lalu.Â
Benar tidaknya spekulasi tersebut belum ada ketetangan resmi dari yang bersangkutan. Namun, setidaknya di media sosial sempat ramai, bahwa Gatot Nurmantyo diduetkan dengan Titiek Soeharto, sebagai pasangan calon Pilpres 2024.Â
Kendati begitu, keinginan warganet yang ramai di media sosial itu akhirnya hanya dianggap angin lalu. Lantaran sudah barang tentu tidak semudah itu menduetkan Gatot dengan mantan isteri Prabowo Subianto dimaksud.Â
Kenapa?Â
Alasannya adalah sebesar apapun keinginan warganet, sudah barang tentu tidak akan pernah terwujud jika regulasi yang dipakai untuk Pilpres 2024 mendatang masih menggunakan Undang-Undang Pemilu Nomor 7 tahun 2017.Â
Dalam aturan ini, partai politik sebagai kunci utama pencalonan, kemudian baru dipagari oleh ambang batas pencalonan, atau presidential threshold.Â
Rupanya yang menduga bergabungnya Gatot Nurmantyo dengan KAMI hanya ingin mendapatkan dukungan atas niatnya mencalonkan diri pada Pilpres 2024 mendatang juga terendus oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.Â
Putri sulung presiden pertama RI, Sukarno itu menyindir bahwa deklarasi KAMI yang dihadiri sejumlah tokoh seperti Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, Refly Harun, Said Didu, Rocky Gerung, Ichsanuddin Noorsy, dan Ahmad Yani itu merupakan gerakan moral yang diantara sebagian individunya ingin menjadi presiden RI.Â
Hal tersebut Mega--nama pendek Megawati Soekarnoputri sampaikan pada acara pembukaan Sekolah Partai Angkatan II bagi Calon Kepala Daerah dan Calon Wakil Kepala Daerah PDIP secara virtual, Rabu (26/8/2020).Â
"Jadi kemarin-kemarin ini ada pemberitaan ada orang kan yang membentuk KAMI, itu KAMI. Di situ kayaknya banyak banget yang kepengin jadi presiden," ujar Megawati. Dikutip dari detikcom.Â