Sepakat dengan apa yang diungkapkan Adian Napitupulu, bahwa jika memang maksud KAMI adalah politik, lebih baik berterus terang sejak dini. Penulis rasa hal tersebut lebih bisa dihargai publik.Â
Toh, pemerintah tidak pernah melarang siapapun warga negara Indonesia yang ingin terjun dalam dunia politik. Baik itu, masuk langsung ke partai politik atau sekadar menerangkan niatnya untuk mendukung siapa dan apa tujuannya terhadap pemerintah.Â
Dengan demikian, publik akan segera bisa menentukan sikap. Apakah KAMI ini layak didukung atau tidak. Daripada, seperti ingin bersikap idealis untuk menyelamatkan Indonesia, tapi ujung-ujungnya ada agenda politik yang tersembunyi.Â
Penulis rasa, jika itu yang terjadi, KAMI bukannya mendapat simpati, yang ada malah akan ditinggalkan publik.Â
Kenapa?Â
Pasalnya, masyarakat tanah air saat ini sudah cerdas dan tidak akan mudah dibohongi oleh permainan-permainan semacam ini. Apalagi, salah satu agenda KAMI adalah mencabut mandat yang diberikan terhadap Presiden Jokowi.Â
Rakyat jelas paham, "mencabut mandat Jokowi" tentu saja bukan gerakan moral, melainkan nyata-nyata gerakan politik. Maka, jangan-jangan gerakan KAMI tersebut sebenarnya bukan bentuk gerakan menyelamatkan Indonesia, tapi justru ingin menyelamatan mimpi kekuasaan masing-masing.Â
Jadi, penulis rasa, alasan menyelamatkan Indonesia, hanya sebagai bentuk oposan terhadap Presiden Jokowi.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H