Dengan begitu, pemerintah akan memiliki penyeimbang atau kontrol yang sangat tangguh dari luar lingkaran kekuasaan. Sehingga, kinerjanya diharapkan akan semakin lebih berhati-hati dan on the track. Melenceng sedikit saja, risikonya bakal berhadapan dengan kekuatan gelombang kritik dari KAMI.Â
Kendati KAMI berkoar akan menjadi sebuah kelompok pemrakarsa pergerakan moral, boleh dibilang kepercayaan publik masih rendah. Masih perlu banyak waktu dan bukti nyata yang harus dilakukan oleh kelompok ini jika benar-benar ingin mendapat kepercayaan 100 persen.Â
Namun, belum juga mampu membuktikan apa-apa, serangan demi serangan terus berhamburan terhadap KAMI. Bahkan, salah seorang politisi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, menduga, gerakan Din Syamsuddn dan kawan-kawan tidak sesuai dengan gerakan moral.Â
KAMI dalam pandangan Adian, tak ubahnya gerakan yang biasa dilakukan oleh organisasi politik. Hal itu didasari oleh praktik struktur organisasinya yang terpusat pada beberapa orang saja.Â
"Kalau dia harus tergantung pada mekanisme Dewan Deklarator sebagai pagarnya, pagar sikap dan sebagainya, ini akan menjadi gerakan politik sebenarnya," paparnya. Dikutip dari Jpnn.com.Â
Adian mendorong agar KAMI lebih terbuka dengan peran pada kadernya. Sebab, jika hanya gerakan moral, belum tentu semua pihak sepemahaman.Â
"Ada nilai yang berbeda, cara yang berbeda, latar belakang yang berbeda, sikap yang berbeda. Banyak hal," terangnya.Â
Hal itu ia ungkit mengingat hanya Dewan Deklarator KAMI yang dapat menyampaikan pernyataan resmi dan secara tertulis.Â
"Itu tidak bisa dihalangi hanya dengan pernyataan tertulis Dewan Deklarator. Ketika dipagari sedemikian rupa untuk mencegah nilai moralnya berbeda di dalam, ini serta-merta menurut saya mengarah pada gerakan politik," jelasnya.Â
Masih dikutip dari Jpnn.com, Adian mengingatkan, jika benar kegiatan KAMI bertujuan politik, waktunya kurang tepat karena pemilu masih jauh. Ia memprediksi koalisi tersebut akan menjadi partai politik juga pada akhirnya.Â