Dikutip dari Sindonews.com, Bung Hatta sempat menempati rumah kosong milik salah satu warga Ambon yang tinggal di Makasar. Rumah itu disewa Bung Hatta 10 gulden sebulan.Â
Sebenarnya rumah itu sempat disewa oleh seorang juru rawat, namun tidak kerasan, karena sering melihat peti mati hitam di bagian tengah rumah.Â
Sebab itu, beberapa kenalan Hatta sempat menasihati agar jangan menyewa rumah tersebut, karena rumah itu adalah 'rumah setan' sehingga tidak baik untuk ditinggali. Namun, Bung Hatta cuek. Menurutnya, jika dia pindah ke rumah itu, setannya bisa disuruh pergi.Â
Setelah dua atau tiga hari tinggal, datang seorang dari keluarga Baadillah, keturunan bangsawan Arab, yang bertanya kepada Bung Hatta. Apakah tidak ada yang mengganggu, saat dirinya tidur?Â
"Setan yang dikatakan menghuni rumah ini sudah kusuruh pergi ke belakang benteng," kata Hatta.Â
Mendengar jawaban Hatta, orang tersebut malah ketakutan keluarganya yang akan diganggu setan tersebut.Â
"Itu tidak akan terjadi asal Tuan sekeluarga apabila mau tidur membaca ayatul kursi dan setan itu pun tidak akan berani mengganggu Tuan sekeluarga," ujar Hatta menasihati orang tersebut.Â
Dari peristiwa ini, membuktikan, Bung Hatta adalah seorang manusia yang memiliki keimanan dan keyakinan kuat terhadap sang Maha Pencipta. Dia tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh orang-orang dengan adanya gangguan hantu atau setan.Â
Dalam pandangannya, rasa takut itu bisa diusir, asal kita menyerahkan diri dan berdoa minta pertolongan sepenuhnya pada Sang Maha Pencipta.Â
Begitulah Bung Hatta, sosok manusia pinilih dan adiluhung. Dia tidak silau akan kekuasaan. Bahkan, dia tak segan melepaskan jabatan tinggi yang sudah dalam genggamannya, daripada hidup tidak sesuai dengan prinsip-prinsipnya.Â
Bung Hatta juga sosok sang pemberani. Namun, dibalik keberaniannya itu, tersimpah jiwa yang bersahaja dan terus membumi. Salut dan hormat.Â