Kemudian, dua perwira tinggi polisi lainnya adalah Kepala Divisi Hubungan Internasional Inspektur Jenderal Napoleon Bonaparte dan Sekretaris NCB Interpol Indonesia Brigadir Jenderal Nugroho Slamet Wibowo.Â
Kedua perwira tinggi polisi ini diduga terlibat dalam sengkarut penghapusan red notice atas nama buronan Djoko Tjandra dari data Interpol sejak 2014 lalu.Â
Sebelumnya, ada satu lagi aparatur sipil negara yang terlibat dalam kasus Djoko Tjandra, yaitu Lurah Grogol Selatan, Jakarta Selatan, Asep Subahan.Â
Asep terbukti telah turut membantu Djoko Tjandra untuk memperlancar pembuatan e-KTP.
Hingga saat ini, kasus Djoko Tjandra masih terus dalam proses pemeriksaan aparat. Kita tinggu saja, apa dan siapa lagi yang terlibat dalam pusaran kasus buron Djoko Tjandra.
Salam