Pertama, yang berani menempeleng Soeharto adalah Ahmad Yani. Terjadinya penempelengan tersebut masih ada kaitannya dengan kasus penyelundupan beras yang di lakukan oleh Soeharto, seperti telah di bahas di paragraf atas.
Dikutip dari Bombastis.com, mendengar peristiwa itu, Ahmad Yani yang masih berpangkat Kolonel marah besar, kemudian menempeleng Soeharto, karena dianggap telah mempermalukan korp AD.
Dikutip dari Wartakotalive.com, sekitar tahun 1950-an, sebagai Panglima Wirabuana, Kawilarang melaporkan kepada Presiden Soekarno bahwa keadaan di Makassar sudah aman. Namun Soekarno justru menyodorkan sebuah radiogram yang baru saja diterimanya yang melaporkan bahwa pasukan KNIL Belanda sudah menduduki Makassar.
Mendengar radiogram tersebut, Kawilarang marah besar dan segera kembali ke Makassar. Setibanya di lapangan udara Mandai, ia langsung memarahi Komandan Brigade Mataram, Letkol Soeharto, sambil menempelengnya.
Beberapa kejadian bersejarah tersebut di atas tentu saja cukup mengejutkan. Mengingat, sosok pemimpin seperti Soeharto merupakan figur yang dikenal tegas dalam pemerintahannya.Â
Hal ini pula sekaligus memberikan pandangan terhadap kita, bahwa setiap pemimpin pasti pernah melakukan sebuah kesalahan dan menjadi bawahan. Di mana hal tersebut juga membuat mereka terkena hukuman.
Demikianlah sekelumit kisah perjalanan hidup Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto.
Terlepas dari segala kontroversinya, baik masih aktif di kemiliteran dan saat menjadi Presiden RI. Beliau tetap sebagai sosok yang pernah membawa Negara Indonesia pada puncak kejayaan.
Salah satu contohnya adalah pernah membawa Indonesia berswasembada pangan, pada tahun 1984 silam. Dan, tentunya masih banyak prestasi-prestasi lain, termasuk dalam bidang olahraga.
Karena itu, sangatlah tidak berlebihan, jika kita mengapresiasi seluruh jasa-jasa beliau bagi bangsan dan negara.