Meski secara momentum, AHY kalah dari Gibran Rakabuming Raka. Ada satu keuntungan yang didapatnya saat ini.
Benar, dia kalah telak sewaktu Pilgub DKI Jakarta 2017. Akan tetapi, dari sana dia mendapat pengalaman berharga tentang kerasnya persaingan politik. Ini tentunya jadi proses pendewasaan bagi AHY dalam kancah politik praktis.
Berkat proses pembelajaran dan pendewasaan ini pula, akhirnya dia dipercaya jadi Ketua Umum Partai Demokrat.
Terlepas masih adanya nada-nada sumbang tentang status kepemimpinannya di Demokrat, kasta AHY jelas sangat jauh beda dengan Gibran.
Sebagai ketua umum, level AHY bukan lagi untuk mengejar jabatan setingkat pimpinan daerah kabupaten/kota seperti layaknya Gibran. Level suami dari Anissa Pohan ini adalah bertarung pada percaturan politik tingkat pusat alias Pilpres.
Sebab, jika bicara level pimpinan daerah, AHY justru sebagai sosok pencetak kader-kadernya untuk bertarung di level tersebut. Dengan demikian, dalam hal satu ini, AHY patut berbangga hati bahwa level atau kasta dirinya jelas di atas Gibran.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H