Erick Tolak Titipan Adian
Rasa penasaran dari semua pertanyaan ini, setidaknya bisa sedikit terjawab dengan adanya satu berita yang diterbitkan oleh media Online, Fajar.co.id.
Dalam Media Online tersebut, diwartakan, Erick Tohir membenarkan, dirinya tidak dapat mengakomodir nama-nama yang diusulkan politisi PDIP, Adian Napitupulu untuk menjabat di kursi komisaris BUMN.
Kendati demikian, masih dikutip dari Fajar.co.id, Erick mengakui, jabatan komisaris BUMN juga dipilih dari orang-orang titipan.Â
Jujur saja, jawaban Erick ini cukup mengagetkan. Nyatanya, perusahaan BUMN tak ubahnya nasi tumpeng, yang jatahnya harus dibagi-bagi pada pemangku hajat.
Pengakuan Erick ini juga, menegaskan bahwa omongannya selama ini tidak benar. Dia pernah bilang, bahwa siapapun yang duduk di perusahaan BUMN adalah orang-orang profesional. Nyatanya Erick tak sedikit pula memasukan orang-orang yang tidak profesional alias titipan. Titipan dari siapa? Entahlah.
Terus masalah Adian. Ternyata, vokal suaranya mengkritisi Erick tak lebih karena titipannya tidak diakomodir oleh Erick Tohir. Jadi jelas, kritiknya ini bukan demi perbaikan BUMN, tapi karena kepentingan pragmatisnya tidak dilirik Erick Tohir.
Jika sudah seperti ini, saya jadi pesimis, kalau BUMN di tangan Erick Tohir bakal mengalami perbaikan, seperti yang dikehendaki masyarakat pada umumnya.Â
Ternyata, dibalik ketegasannya selama ini dengan merombak dan memecat jajaran direksi, bukan semata-mata atas kinerjanya yang jeblok. Tapi, banyak nama-nama titipan yang antri untuk mengisi pos-pos tertentu di BUMN.
Akhir kata, keinginan masyarakat ingin melihat BUMN yang bersih nyatanya hanya mimpi di siang bolong belaka.
Salam