Hasil dan kerja nyata ini mungkin yang menjadikan publik lebih simpati dan memilihnya dalam voting yang diselenggarakan oleh beberapa lembaga survei. Dan dianggap salah satu dari tiga tokoh yang layak bertarung pada Pilpres 2024 mendatang.
Upssst. Saya jadi lupa. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kemana ya? Koq tidak masuk The Best of Three. Bukankah dia sebelumnya kerap disebut-sebut sebagai The Real President.
Disalip di Tikungan
Awal-awal tahun 2020 hingga Maret. Berdasarkan survei, elektabilitas Anies Baswedan selalu bertengger paling atas jika dibanding dengan kandidat dari kepala daerah lainnya. Elektabilitas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini hanya kalah oleh Menhan Prabowo Subianto.
Tapi belakangan, Anies Baswedan seperti kehabisan bensin dan terpaksa disalip di tikungan oleh kepala daerah lainnya. Dalam hal ini, Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil.
Tanda-tanda mandeknya Anies juga sudah mulai tampak saat hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI). Survei yang dilaksanakan bulan Mei 2020 tersebut merilis elektabilitasnya turun dan disalip Ganjar Pranowo.
Tapi, pada hasil survei IPI, Anies masih mampu bertengger pada posisi ke-3. Di bawah Prabowo dan Ganjar.
Parahnya pada hasil survei CPCS, elektabilitas Anies kembali harus disalip oleh kandidat lainnya, Ridwan Kamil. Mantan Rektor Universitas Paramadhina ini terlempar dari tiga besar.
Berdasarkan survei CPCS yang dikutip dari Jpnn.com, elektabilitas Anies turun dari 13,8 persen menjadi 10,6 persen.
Boleh jadi turunnya elektabilitas Anies ini tak lepas dari segala permasalahan yang terjadi di DKI Jakarta selama penanganan virus corona.
Sebut saja masih tetap tingginya penyebaran virus corona, sengkarutnya pendistribusian bantuan sosial (Bansos) sehingga menimbulkan silang pendapat dengan para menterinya Jokowi.